Militer AS dan Prancis Dilaporkan Mundur dari Manbij
A
A
A
DAMASKUS - Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Prancis dilaporkan mulai meninggalkan kedudukan mereka di dekat kota Manbij, Suriah utara.
"Pasukan AS meninggalkan posisi al-Qaziyah di kota al-Shuyuh, timur Manbij, dan dari posisi mereka di desa al-Asheq dekat Tell Abiad, ke arah pangkalan AS yang terletak di Ayn Issa di provinsi Raqqa, mempersiapkan penarikan penuh dari Suriah," kata sumber dari Pasukan Demokrat Suriah (SDF) seperti dilansir dari Sputnik, Kamis (20/12/2018).
Menurut sumber itu, militer Prancis juga meninggalkan sejumlah posisi mereka di daerah Manbij di provinsi Aleppo dan di Ayn Issa di provinsi Raqqa.
Sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan penarikan semua anggota militer yang saat ini berada di wilayah Suriah, dan Pentagon mengatakan mereka telah memulai proses mengembalikan pasukan AS ke rumah. Semua staf Departemen Luar Negeri akan mengungsi dari Suriah dalam 24 jam, menurut laporan media.
Suriah telah dalam keadaan konflik sejak 2011, dengan banyak kelompok oposisi dan organisasi teroris yang memerangi Tentara Arab Suriah dalam upaya untuk menggulingkan pemerintah Bashar Assad. Rusia, bersama dengan Turki dan Iran, adalah salah satu negara penjamin gencatan senjata Suriah.
Koalisi pimpinan AS yang terdiri lebih dari 70 negara melakukan operasi militer terhadap kelompok teroris Negara Islam (ISIS) di Suriah dan Irak. Operasi koalisi di Irak dilakukan bekerja sama dengan pemerintah Irak, tetapi mereka di Suriah tidak mendapatkan izin pemerintah Suriah atau Dewan Keamanan PBB.
"Pasukan AS meninggalkan posisi al-Qaziyah di kota al-Shuyuh, timur Manbij, dan dari posisi mereka di desa al-Asheq dekat Tell Abiad, ke arah pangkalan AS yang terletak di Ayn Issa di provinsi Raqqa, mempersiapkan penarikan penuh dari Suriah," kata sumber dari Pasukan Demokrat Suriah (SDF) seperti dilansir dari Sputnik, Kamis (20/12/2018).
Menurut sumber itu, militer Prancis juga meninggalkan sejumlah posisi mereka di daerah Manbij di provinsi Aleppo dan di Ayn Issa di provinsi Raqqa.
Sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan penarikan semua anggota militer yang saat ini berada di wilayah Suriah, dan Pentagon mengatakan mereka telah memulai proses mengembalikan pasukan AS ke rumah. Semua staf Departemen Luar Negeri akan mengungsi dari Suriah dalam 24 jam, menurut laporan media.
Suriah telah dalam keadaan konflik sejak 2011, dengan banyak kelompok oposisi dan organisasi teroris yang memerangi Tentara Arab Suriah dalam upaya untuk menggulingkan pemerintah Bashar Assad. Rusia, bersama dengan Turki dan Iran, adalah salah satu negara penjamin gencatan senjata Suriah.
Koalisi pimpinan AS yang terdiri lebih dari 70 negara melakukan operasi militer terhadap kelompok teroris Negara Islam (ISIS) di Suriah dan Irak. Operasi koalisi di Irak dilakukan bekerja sama dengan pemerintah Irak, tetapi mereka di Suriah tidak mendapatkan izin pemerintah Suriah atau Dewan Keamanan PBB.
(ian)