Rudal Anti-Tank Hamas Hancurkan Bus Militer Israel, Ini Jawaban IDF
A
A
A
TEL AVIV - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis laporan tinjauan tentang insiden hancurnya bus militer akibat tembakan rudal anti-tank Hamas dari wilayah Gaza, Palestina, 12 November lalu. Laporan itu menyimpulkan bahwa para perwira IDF teledor.
Para perwira militer Tel Aviv dinyatakan gagal melakukan pecegahan serangan musuh. Insiden yang membuat malu Israel itu menuai kecaman para pejabat. Namun, tidak ada perwira yang dipecat.
Laporan "After Action Review" dirilis IDF hari Senin kemarin. Laporan itu menganalisa serangan rudal anti-tank terpandu oleh Hamas terhadap bus militer Tel Aviv pada saat meningkatnya eskalasi kekerasan di perbatasan. Rudal anti-tank itu dilaporkan buatan Rusia.(Baca: Dahsyatnya Rudal Rusia Digunakan Hamas Ledakkan Bus Militer Israel )
Satu tentara yang berdiri di luar bus ketika ledakan hebat terjadi mengalami luka parah. Serangan itu bagian dari sekitar 500 rudal yang diluncurkan dari Gaza.
IDF menyatakan militer beruntung, karena bus yang dihantam rudal anti-tank Hamas itu sebelumnya penuh dengan para tentara. Versi Hamas kala itu, bus yang dihantam terdapat puluhan tentara rezim Zionis.
Pejabat Brigade Regional Gaza Utara, Kolonel Avi Rosenfeld mengatakan untuk sementara tidak ada perwira militer yang dipecat dari posisi mereka. Dua komandan kompi lainnya, kata dia, menerima kecaman resmi sebagai akibat dari temuan dalam tinjuan.
"Ada celah-celah operasional ditemukan dalam tindakan pasukan mengenai komando dan kontrol, isolasi wilayah dan disklinasi operasional," kata IDF dalam sebuah pernyataan terkait laporan tinjuan tersebut, seperti dikutip dari i24news.tv, Selasa (18/12/2018).
Salah satu kegagalan yang disebutkan dalam pernyataan IDF menjelaskan bahwa bus bersama dengan personil tentara yang tidak sah lainnya diizinkan untuk menghindari penghadang jalan yang didirikan, menempatkan mereka dalam pantauan rudal-rudal Gaza.
Sebuah video yang di-posting oleh Hamas setelah serangan itu menunjukkan kelompok itu mengamati pasukan dan kendaraan militer yang melewati area itu dalam persiapan nyata untuk serangan mendadak.
“Mengapa anak saya ada di sana? Saya tidak mengerti apa yang mereka lakukan di perbatasan," kata ayah dari tentara IDF yang terluka kepada Hadashot.
"Mereka membawanya ke perbatasan dan membariskan mereka seperti bebek," ujarnya yang menyalahkan IDF.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah menerapkan pelajaran yang didapat."Divisi Gaza menyelesaikan rencana yang diperbarui untuk mengisolasi area divisi selama waktu darurat setelah penyelidikan," imbuh pernyataan IDF.
Para perwira militer Tel Aviv dinyatakan gagal melakukan pecegahan serangan musuh. Insiden yang membuat malu Israel itu menuai kecaman para pejabat. Namun, tidak ada perwira yang dipecat.
Laporan "After Action Review" dirilis IDF hari Senin kemarin. Laporan itu menganalisa serangan rudal anti-tank terpandu oleh Hamas terhadap bus militer Tel Aviv pada saat meningkatnya eskalasi kekerasan di perbatasan. Rudal anti-tank itu dilaporkan buatan Rusia.(Baca: Dahsyatnya Rudal Rusia Digunakan Hamas Ledakkan Bus Militer Israel )
Satu tentara yang berdiri di luar bus ketika ledakan hebat terjadi mengalami luka parah. Serangan itu bagian dari sekitar 500 rudal yang diluncurkan dari Gaza.
IDF menyatakan militer beruntung, karena bus yang dihantam rudal anti-tank Hamas itu sebelumnya penuh dengan para tentara. Versi Hamas kala itu, bus yang dihantam terdapat puluhan tentara rezim Zionis.
Pejabat Brigade Regional Gaza Utara, Kolonel Avi Rosenfeld mengatakan untuk sementara tidak ada perwira militer yang dipecat dari posisi mereka. Dua komandan kompi lainnya, kata dia, menerima kecaman resmi sebagai akibat dari temuan dalam tinjuan.
"Ada celah-celah operasional ditemukan dalam tindakan pasukan mengenai komando dan kontrol, isolasi wilayah dan disklinasi operasional," kata IDF dalam sebuah pernyataan terkait laporan tinjuan tersebut, seperti dikutip dari i24news.tv, Selasa (18/12/2018).
Salah satu kegagalan yang disebutkan dalam pernyataan IDF menjelaskan bahwa bus bersama dengan personil tentara yang tidak sah lainnya diizinkan untuk menghindari penghadang jalan yang didirikan, menempatkan mereka dalam pantauan rudal-rudal Gaza.
Sebuah video yang di-posting oleh Hamas setelah serangan itu menunjukkan kelompok itu mengamati pasukan dan kendaraan militer yang melewati area itu dalam persiapan nyata untuk serangan mendadak.
“Mengapa anak saya ada di sana? Saya tidak mengerti apa yang mereka lakukan di perbatasan," kata ayah dari tentara IDF yang terluka kepada Hadashot.
"Mereka membawanya ke perbatasan dan membariskan mereka seperti bebek," ujarnya yang menyalahkan IDF.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah menerapkan pelajaran yang didapat."Divisi Gaza menyelesaikan rencana yang diperbarui untuk mengisolasi area divisi selama waktu darurat setelah penyelidikan," imbuh pernyataan IDF.
(mas)