Israel Desak IRGC Ditetapkan Jadi Organisasi Teroris, UE Bilang Tak Mungkin

Rabu, 17 April 2024 - 10:08 WIB
loading...
Israel Desak IRGC Ditetapkan...
Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami meninjau peralatan militer selama latihan militer pasukan darat IRGC di daerah Aras, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Israel Katz meminta sekutunya mengakui Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran sebagai organisasi teroris setelah serangan udara besar-besaran di wilayah Israel pada Sabtu malam.

Namun, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell mengatakan langkah seperti itu tidak mungkin dilakukan secara hukum saat ini.

Selama akhir pekan, Iran meluncurkan beberapa gelombang serangan rudal dan drone kamikaze ke Israel.

Teheran menjelaskan serangan tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas dugaan serangan udara Israel yang menghancurkan konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada tanggal 1 April, menewaskan tujuh pejabat IRGC, termasuk dua jenderal.

Dalam postingan di X pada Selasa (16/4/2024), Katz menulis bahwa dia telah mengirim surat ke 32 negara dan telah berbicara dengan “lusinan menteri luar negeri dan tokoh terkemuka di seluruh dunia, menyerukan agar sanksi dijatuhkan pada proyek rudal Iran dan Korps Garda Revolusi Islam dinyatakan sebagai organisasi teroris.”

“Hal ini akan membantu mengekang dan melemahkan Iran,” ujar menteri tersebut, seraya menegaskan, “Teheran harus dihentikan sekarang, sebelum terlambat.”

Sementara itu, dalam wawancara dengan surat kabar Prancis Le Monde pada Selasa, Borrell mengatakan, “Meskipun sudah ada beberapa diskusi tentang memasukkan Garda Revolusi ke dalam daftar organisasi teroris, hal ini bukanlah skenario yang realistis untuk saat ini.”



Dia menjelaskan, “Untuk pencatatan seperti itu, otoritas peradilan di negara anggota harus mempertimbangkan organisasi tersebut telah melakukan tindakan teroris, sesuatu yang tampaknya tidak memiliki dasar yang kuat saat ini.”

Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Israel tidak membalas Iran secara militer. Dalam wawancara dengan BFMTV dan radio RMC, presiden mengatakan fokusnya seharusnya pada isolasi lebih lanjut terhadap Teheran dan lebih banyak sanksi terhadap Republik Islam.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1540 seconds (0.1#10.140)