3 Negara Arab Investasi di Perusahaan-perusahaan Terkait Industri Pertahanan Israel

Sabtu, 13 April 2024 - 12:30 WIB
loading...
3 Negara Arab Investasi...
Affinity Partners milik Jared Kushner mendapat dana dari negara-negara Arab. Foto/newstracs.com
A A A
RIYADH - Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Qatar telah berinvestasi di satu perusahaan Israel yang terkait dengan militer Israel.

Menurut laporan Middle East Eye, investasi itu sebagai bagian dari keterlibatan negara-negara Arab dengan dana investasi mantan penasihat kebijakan luar negeri senior di era pemerintahan Presiden Donald Trump, Jared Kushner.

Hubungan investasi itu menggarisbawahi konflik kepentingan politik dan ekonomi antara Kushner, Israel, dan kerajaan-kerajaan Teluk.

Keterkaitan tersebut berasal dari saham senilai USD150 juta yang dibeli Affinity Partners milik Kushner yang berbasis di Miami, pada unit layanan otomotif Shlomo Group Israel.

Kepentingan konglomerat milik keluarga ini melampaui industri otomotif hingga konstruksi, real estate, dan pembuatan kapal.

Perusahaan induk Shlomo Group, Shmeltzer Holdings, adalah pemilik sebagian dari Israel Shipyards, satu-satunya pembuat kapal domestik untuk angkatan laut Israel yang membuat kapal rudal kelas Sa'ar 4,5.

Dalam wawancara dengan The New York Times yang diterbitkan pada Selasa, Kushner mengatakan dia tidak berinvestasi di bagian angkatan laut dari bisnis Shlomo Group.

“Perusahaan Israel itu ingin memperluas bisnis penyewaan mobilnya ke kawasan Teluk, dengan fokus ke Arab Saudi,” ungkap Asi Shmeltzer, chairman perusahaan tersebut, kepada The New York Times. Shmeltzer bertugas di dewan Israeli Shipyards.

Kushner meluncurkan Affinity Partners setelah Trump meninggalkan Gedung Putih pada tahun 2021, setelah bertugas sebagai penasihat senior ayah mertuanya.

Kecepatan Kushner dalam mengumpulkan dana sebesar USD3 miliar membuat Washington dan komunitas investasi terkejut.

Kushner memainkan peran utama dalam memberi nasihat kepada Trump mengenai kebijakan Timur Tengah dan mendorong Abraham Accords.

Arab Saudi menginvestasikan USD2 miliar pada dana Kushner di bawah arahan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Uni Emirat Arab dan Qatar masing-masing menginvestasikan USD200 juta, menurut The New York Times.

Pengungkapan keuangan Affinity Partners pada Maret menunjukkan 99% dana yang diberikan kepada perusahaan tersebut berasal dari investor asing.

99% Dana Asing


UEA menormalisasi hubungan dengan Israel berdasarkan Perjanjian Abraham. Pemerintahan Biden berusaha mencapai kesepakatan normalisasi dengan Arab Saudi tepat sebelum serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan dan invasi Israel ke Gaza.

Tak satu pun negara yang menandatangani Abraham Accords yakni Maroko, Bahrain atau UEA yang memutuskan hubungan dengan Israel meskipun rezim kolonial Zionis telah membantai 33.000 warga Palestina di Gaza.

Sementara itu, Yordania harus menolak tuduhan bahwa mereka membiarkan Israel menghindari risiko serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang dilakukan Houthi di Yaman, dengan membuka akses jalur darat untuk barang-barang yang menuju Israel.

Qatar memelihara hubungan tidak resmi dengan Israel dan telah memimpin, bersama dengan Mesir, dalam memediasi antara Hamas dan Israel.

Hubungan tidak resmi antara Doha dan Israel telah meluas di Gaza, dengan Israel melarang jaringan berita Al Jazeera yang didanai pemerintah Qatar serta hubungan Doha dengan Hamas yang menarik perhatian.

Kushner telah mengerjakan diplomasi lunak antara Israel dan Qatar. Axios melaporkan pada Desember bahwa dia mengatur makan siang di New York City dengan perdana menteri Qatar dan para pemimpin bisnis Yahudi, termasuk juru kampanye antisemitisme yang blak-blakan, Bill Ackman.

Kepala Pershing Square Capital Management telah banyak berinvestasi di pasar saham Israel di tengah perang di Gaza.

Dana Kushner sangat pilih-pilih dalam menggunakan modalnya. Hingga saat ini, mereka hanya melakukan 10 investasi senilai sekitar USD1,2 miliar, terutama di luar negeri.

Dengan dana dari negara-negara Arab, Kushner telah berinvestasi di perusahaan periklanan real estate online yang berbasis di Dubai, situs pinjaman tenaga surya yang berbasis di California, dan perusahaan peralatan olahraga Jerman.

Taruhan terbesar dana tersebut adalah pada pariwisata Balkan, dengan taruhan yang bisa melampaui USD1 miliar untuk kompleks hotel dan kondominium di Serbia serta resor mewah di pantai Adriatik Albania.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1565 seconds (0.1#10.140)