Pemimpin Hamas Bersumpah Hancurkan Israel setelah 6 Bulan Perang

Sabtu, 13 April 2024 - 09:29 WIB
loading...
A A A
Israel membantah sengaja menargetkan warga sipil dan menuduh Hamas menggunakan bangunan tempat tinggal sebagai tempat berlindung. Hamas membantah hal ini.

Meshaal, yang tinggal di pengasingan dan mengepalai kantor politik Hamas di diaspora, berbicara di acara di Doha, Qatar, untuk berduka atas kematian anggota keluarga Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara Israel di Gaza pada Rabu.

“Ini bukanlah babak final,” tegas Meshaal, merujuk pada perang yang terjadi saat ini. “Ini adalah babak penting dalam perjalanan pembebasan Palestina dan mengalahkan proyek Zionis.”

Sebanyak 33.634 warga Palestina, termasuk 89 orang dalam 24 jam terakhir, telah terbunuh sejak serangan Israel dimulai, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dalam pembaruan data pada Jumat.

Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk mengungsi dan sebagian besar daerah kantong padat penduduk dihancurkan.

Hamas memimpin serangan lintas batas ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan 253 orang disandera. Sekitar 130 orang masih ditahan tanpa komunikasi di Gaza, menurut Israel.

Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim Israel telah dibunuh Perlawanan Palestina.

Menolak seruan Amerika untuk menahan diri, Israel bersumpah akan menyerbu Rafah dengan dalih pasukan tempur Hamas yang signifikan bersembunyi di sana.

Sebagai tanda terbaru bahwa serangan Israel terhadap Rafah akan segera terjadi, pesawat-pesawat tempur menjatuhkan selebaran di lingkungan barat untuk meminta informasi tentang para sandera.

“Kepada warga Tel Al-Sultan, perhatikan baik-baik di sekitar Anda, sandera mungkin berada di dekat Anda. Jika Anda ingin melindungi keluarga dan masa depan Anda, jangan ragu untuk memberi kami informasi apa pun tentang para sandera dan penculiknya,” ungkap bunyi selebaran tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0926 seconds (0.1#10.140)