Perang Besar Diprediksi Pecah di Timur Tengah, 3 Negara Eropa Memohon Iran dan Israel untuk Menahan Diri

Jum'at, 12 April 2024 - 09:24 WIB
loading...
A A A
Konflik telah menyebar di Timur Tengah sejak pecahnya perang Gaza, dengan kelompok-kelompok yang didukung Iran menyatakan dukungan terhadap Palestina yang melancarkan serangan dari Lebanon, Yaman dan Irak. Teheran menghindari konfrontasi langsung dengan Israel atau Amerika Serikat, sambil menyatakan dukungannya kepada sekutu-sekutunya.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock meminta timpalannya dari Iran Hossein Amirabdollahian untuk mendesak “penahanan diri secara maksimal” guna menghindari eskalasi lebih lanjut.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan kepada warganya bahwa mereka tidak boleh melakukan perjalanan ke Timur Tengah, terutama ke Israel, Lebanon, dan wilayah Palestina.

“Saat ini sangat penting bagi semua orang untuk menahan diri agar tidak mengarah pada destabilisasi situasi di kawasan, yang tidak menunjukkan stabilitas dan prediktabilitas,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam jumpa pers.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pada hari Kamis bahwa ia telah menjelaskan kepada Amirabdollahian bahwa Iran tidak boleh menyeret Timur Tengah ke dalam konflik yang lebih luas.



"Saya sangat prihatin mengenai potensi kesalahan perhitungan yang mengarah pada kekerasan lebih lanjut," kata Cameron di X.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken meminta rekan-rekannya termasuk menteri luar negeri Turki, Tiongkok dan Saudi “untuk memperjelas bahwa eskalasi bukanlah kepentingan siapa pun dan bahwa negara-negara harus mendesak Iran untuk tidak melakukan eskalasi.”

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Rabu bahwa Iran mengancam akan melancarkan “serangan signifikan terhadap Israel”, dan bahwa ia telah mengatakan kepada Netanyahu bahwa “komitmen kami terhadap keamanan Israel terhadap ancaman dari Iran dan proksinya sangat kuat”.

AS memperkirakan serangan Iran terhadap Israel akan terjadi, namun serangan tersebut tidak akan cukup besar untuk menarik Washington ke dalam perang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)