Biden Ancam Ubah Kebijakan AS jika Netanyahu Gagal Lindungi Warga Sipil Gaza

Jum'at, 05 April 2024 - 17:30 WIB
loading...
A A A
Washington adalah pemasok senjata utama Israel yang digunakan dalam genosida di Gaza. Pemerintahan Biden sebagian besar telah memberikan perlindungan diplomatik bagi Israel di PBB.

Pada penjelasan setelah panggilan telepon tersebut, juru bicara Gedung Putih John Kirby menolak menguraikan perubahan spesifik apa pun yang akan dilakukan AS dalam kebijakannya terhadap Israel dan Gaza.

Dia mengatakan Washington berharap melihat pengumuman mengenai langkah-langkah Israel dalam “jam dan hari mendatang.”

Dengan menyatakan perubahan kebijakan AS terhadap Gaza mungkin terjadi jika Israel tidak mengatasi situasi kemanusiaan di wilayah kantong Palestina, Biden menyalurkan rasa frustrasinya seiring dengan meningkatnya tekanan dari basis politiknya yang berhaluan kiri di Partai Demokrat untuk menghentikan pembunuhan dan meringankan beban kelaparan di kalangan warga sipil yang tidak bersalah di Gaza.

Ketika ditanya tentang kemungkinan perubahan dalam kebijakan AS, juru bicara Netanyahu Tal Heinrich mengatakan kepada Fox News, “Saya pikir ini adalah sesuatu yang harus dijelaskan oleh Washington.”

Belakangan, Gedung Putih menyambut baik langkah Israel membuka pelabuhan Ashdod dan penyeberangan Erez guna meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan dan meningkatkan pengiriman dari Yordania langsung ke Gaza.

Namun langkah-langkah ini, menurut juru bicara Gedung Putih Adrienne Watson, “Sekarang harus dilaksanakan secara penuh dan cepat.”

Pada Senin, Israel melancarkan serangan yang menewaskan tujuh pekerja di kelompok World Central Kitchen, yang didirikan koki selebriti Jose Andres.

Andres mengatakan kepada Reuters dalam wawancara pada Rabu bahwa serangan Israel telah menargetkan para pekerja bantuannya “secara sistematis, mobil demi mobil.”

Tercatat ada 3 rudal yang diluncurkan Israel secara berurutan untuk membantai 7 pekerja bantuan yang sebagian besar dari negara-negara Barat itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1428 seconds (0.1#10.140)