6 Kegagalan Strategi Laut Merah AS dalam Membendung Perlawanan Houthi

Kamis, 04 April 2024 - 21:50 WIB
loading...
6 Kegagalan Strategi...
Houthi justru makin tangguh ketika diserang AS dan sekutunya. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Lebih dari tiga bulan telah berlalu sejak Amerika Serikat meluncurkan satuan tugas angkatan lautnya, Operasi Penjaga Kemakmuran, yang disertai dengan serangan udara Amerika dan Inggris pada bulan Januari, yang bertujuan untuk mencegah kelompok Houthi Yaman menyerang perdagangan Laut Merah.

Terlepas dari upaya-upaya ini, Houthi tidak menyerah pada serangan pesawat tak berawak dan rudal mereka terhadap sejumlah besar kargo pengiriman internasional, serta pasukan angkatan laut pimpinan AS.

Pada akhirnya, kebuntuan yang sedang berlangsung ini menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan masa depan di kawasan dan Yaman, serta potensi peningkatan pengaruh Iran, mengingat dukungan mereka terhadap Houthi.

Namun hal ini juga menimbulkan keraguan apakah AS dapat terus mengawasi rute pelayaran penting ini, yang biasanya dilalui oleh 10-15 persen perdagangan global dan 30 persen hidrokarbon dunia.

6 Kegagalan Strategi Laut Merah AS dalam Membendung Perlawanan Houthi

1. Kebijakan Barat yang Tidak Berkelanjutan

6 Kegagalan Strategi Laut Merah AS dalam Membendung Perlawanan Houthi

Foto/Reuters

Selain membentuk koalisi angkatan laut dari berbagai sekutu Barat untuk melindungi pelayaran, dan melakukan serangan udara untuk melemahkan kemampuan militer Houthi, pemerintahan Joe Biden tampaknya tidak memiliki rencana yang solid tentang cara mengatasi krisis tersebut.

Seperti yang ditulis oleh analis Yaman, Baraa Shiban, tanggapan dan serangan udara yang dipimpin AS “tidak menunjukkan kebijakan Barat yang berkelanjutan terhadap Yaman, namun justru mewakili strategi militer yang membingungkan dan tidak mungkin membuahkan hasil”.

Memang benar, setelah hampir delapan tahun perang brutal di Yaman, yang telah menewaskan lebih dari 377.000 orang baik secara langsung maupun tidak langsung, kelompok Houthi telah memperluas wilayah mereka dan menyebut diri mereka sebagai perwakilan resmi di negara tersebut.

Hal ini terjadi meskipun negara tersebut masih terpecah antara Houthi, pemerintah yang diakui secara internasional, dan pasukan selatan yang didukung UEA.

Stagnasi langkah-langkah perdamaian yang dipimpin PBB sejak gencatan senjata pada April 2022 juga memungkinkan Houthi mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh negara Yaman yang hancur. Inisiatif diplomasi internasional ini semakin diabaikan karena fokusnya pada ketegangan regional yang lebih luas.

Faksi tersebut terus menerapkan aturannya secara brutal melalui tindakan seperti pengadilan yang tidak adil, penangkapan sewenang-wenang, cambuk di depan umum, hukuman seperti penyaliban, dan penyelundupan bantuan kemanusiaan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
Horor, Pesawat Delta...
Horor, Pesawat Delta Air Lines Pembawa 282 Penumpang Terbakar di AS
Pernyataan Paus Fransiskus...
Pernyataan Paus Fransiskus Tentang Palestina
Terungkap! Menhan AS...
Terungkap! Menhan AS Hegseth Bagikan Informasi Rahasia Serang Yaman ke Istri dan Kakak
Rekomendasi
Nama Arwani Thomafi...
Nama Arwani Thomafi Mencuat Jadi Calon Ketua Umum PPP
Ibu dan Anak Tewas dalam...
Ibu dan Anak Tewas dalam Kebakaran Rumah di Jatiasih Bekasi
LG Batal Tanam Investasi...
LG Batal Tanam Investasi Rp129 Triliun, Prabowo: Pasti Ada Gantinya, Indonesia Cerah
Berita Terkini
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
31 menit yang lalu
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
1 jam yang lalu
Kata-kata Wasiat Paus...
Kata-kata Wasiat Paus Fransiskus tentang Gaza dan Genosida oleh Israel
2 jam yang lalu
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
2 jam yang lalu
Apa yang Terjadi setelah...
Apa yang Terjadi setelah Seorang Paus Meninggal?
3 jam yang lalu
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
5 jam yang lalu
Infografis
AS Luncurkan Serangan...
AS Luncurkan Serangan Militer Dahsyat terhadap Houthi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved