Menhan Inggris Sebut Dunia pada Periode sebelum Perang

Kamis, 04 April 2024 - 21:15 WIB
loading...
Menhan Inggris Sebut Dunia pada Periode sebelum Perang
Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Grant Shapps. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Anggota NATO yang tidak membelanjakan 2% dari PDB mereka untuk pertahanan sedang memainkan “roulette Rusia” dengan masa depan Barat, menurut Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Grant Shapps.

Dalam artikel untuk The Telegraph yang diterbitkan pada Rabu (3/4/2024), Shapps mengatakan anggota blok yang dipimpin AS harus menerima bahwa Barat sekarang berada di dunia “sebelum perang” dan oleh karena itu perlu meningkatkan pengeluaran militer mereka.

Banyak negara NATO selama bertahun-tahun berjuang mencapai ambang batas yang disepakati sebesar 2% dari PDB untuk belanja pertahanan, namun proses ini mendapatkan momentumnya setelah dimulainya krisis Ukraina pada tahun 2014 dan terutama setelah peluncuran operasi militer Rusia pada tahun 2022.

“Kita harus melihat lebih jauh dari target tersebut untuk memperkuat pertahanan kita. Namun beberapa negara masih gagal memenuhi angka 2%. Itu tidak bisa dilanjutkan. Kita tidak mampu bermain rolet Rusia dengan masa depan kami,” tulis Shapps.

Hanya 11 dari 32 negara anggota NATO yang memenuhi pedoman blok tersebut pada tahun lalu.

Prancis dan Jerman termasuk di antara negara-negara yang belanja pertahanannya lebih sedikit, menurut laporan tahunan, meskipun Paris dan Berlin baru-baru ini berjanji akan memenuhi target mereka tahun ini.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengklaim pada Februari bahwa 18 anggota berada di jalur yang tepat tahun ini untuk memenuhi target 2%.



Dalam artikel yang menandai peringatan 75 tahun NATO, Shapps mengatakan para anggota blok tersebut “harus sekali lagi memikirkan masa depan aliansi tersebut.”

“Kita telah berpindah dari dunia pascaperang ke dunia sebelum perang. Rusia mengancam tetangga kita. China semakin agresif. Iran menggunakan proksinya untuk menimbulkan kekacauan regional mulai dari Timur Tengah hingga selat Yaman. Dan Korea Utara terus-menerus menggunakan senjata nuklirnya,” klaim Menteri Pertahanan tersebut.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyampaikan pesan serupa pekan lalu, ketika dia mengatakan Eropa telah memasuki “era sebelum perang” di mana “skenario apa pun” mungkin terjadi.

Tusk menegaskan “tidak ada seorang pun di Eropa yang akan merasa aman” jika Barat tidak menyediakan peralatan dan amunisi yang cukup bagi Kiev untuk konflik dengan Rusia.

Senada dengan pernyataan tersebut, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pada Rabu bahwa Barat perlu “memenangkan argumen untuk NATO lagi dengan generasi baru,” mengklaim Eropa menghadapi situasi yang sama seperti pada tahun 1938.

Banyak pemimpin Barat telah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa Rusia dapat menyerang NATO dalam beberapa tahun ke depan.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menolak klaim tersebut dan menyebutnya sebagai “omong kosong” yang dirancang untuk “mengeluarkan uang” dari populasi negara-negara Barat.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)