Inggris Dituding Terlibat Pembunuhan Israel terhadap Pekerja Bantuan Inggris di Gaza

Kamis, 04 April 2024 - 18:50 WIB
loading...
A A A
Solidaritas Palestina Cornwall menunjukkan betapa “memalukan” bahwa hampir 200 pekerja bantuan kemanusiaan telah dibunuh oleh Israel selama enam bulan terakhir.

Menurut mereka, hal ini akan menimbulkan efek jera terhadap sektor bantuan yang sudah sangat terbatas namun penting dan akan berdampak buruk pada sektor bantuan kemanusiaan menjangkau warga Palestina yang kelaparan di Gaza.

Ini adalah upaya yang disengaja untuk memastikan kejahatan perang berupa kelaparan yang direkayasa Israel tidak dapat dihentikan oleh bantuan asing.

“James adalah salah satu dari lebih dari 37.000+ orang yang dibunuh sejak awal Oktober, masing-masing adalah individu yang memiliki kehidupan, cerita, dan keluarga, dan para politisi kita tidak dapat lagi berpaling. Pembunuhan James, seperti halnya 37.000 warga Palestina yang terbunuh, termasuk 14.000 anak-anak, bisa saja dicegah oleh pemerintah kita, dan negara lain di seluruh dunia, dengan menghentikan perjanjian senjata dengan Israel dan menolak mendukung genosida. Mereka bersalah. Darah ini ada di tangan mereka,” papar Solidaritas Palestina Cornwall.

Menurut CAAT, jelas bahwa pemerintah Inggris hanya melakukan “penghinaan” terhadap rakyat Palestina.

“Meskipun Israel sengaja menyebabkan kelaparan, yang menyebabkan lebih dari satu juta orang menderita kelaparan, dan meskipun telah membunuh puluhan ribu orang, pemerintah ini memilih memprioritaskan keuntungan para pedagang senjata dibandingkan nyawa warga Palestina,” ungkap juru bicara Apple.

“Setiap hari orang mengambil tindakan terhadap perusahaan senjata yang mengambil keuntungan dari genosida yang dilakukan Israel. Ini harus dilanjutkan. Setiap perusahaan yang memasok senjata atau militer harus diminta pertanggungjawaban. Pemerintah kita telah mengecewakan kita, dan telah mengecewakan rakyat Palestina, dan telah mengecewakan warga negaranya sendiri. Terserah kita untuk mengambil tindakan,” pungkas dia.
(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1036 seconds (0.1#10.140)