Iran Sumpah Balas Serangan Israel di Konsulat Damaskus
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran memberi peringatan keras pada Israel setelah serangan di Suriah pada hari Senin yang menewaskan 11 orang.
Serangan Israel terhadap Konsulat Jenderal Iran di Damaskus tidak akan dibiarkan begitu saja, menurut Presiden Republik Islam Iran Ebrahim Raisi.
“Rezim Zionis (Israel) harus ingat bahwa mereka tidak akan mampu mencapai tujuan jahatnya dengan tindakan tidak manusiawi seperti itu dan harus menghadapi semakin kuatnya kekuatan perlawanan serta kebencian dan keengganan negara-negara bebas terhadap sifat ilegalnya. Kejahatan tidak adil ini tidak akan dibiarkan begitu saja,” tegas dia, seperti dikutip kantor berita Tasnim.
Pada Senin malam, Kementerian Pertahanan Suriah melaporkan serangan udara oleh Angkatan Udara Israel terhadap Konsulat Jenderal Iran di Damaskus.
Gedung tersebut juga menampung kediaman duta besar Republik Islam untuk Suriah, Hossein Akbari, yang tidak terluka dalam serangan tersebut.
Serangan rudal tersebut menghancurkan konsulat sepenuhnya. Gedung itu pun rata dengan tanah setelah dirudal Israel, menghabisi nyawa orang-orang yang ada di dalamnya.
Menurut pernyataan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), unit militer elit Iran, tujuh perwira IRGC tewas dalam serangan Israel, di antaranya dua jenderal-penasihat berpangkat tinggi yakni Mohammad Reza Zahedi, komandan Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon, dan wakilnya, Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Hajizadeh.
Menanggapi serangan Israel, Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan mereka "berhak" secara pribadi menanggapi serangan udara Tel Aviv dan menentukan bagaimana "menghukum agresor."
Sementara itu, Rusia menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai dugaan serangan Israel terhadap misi diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.
Langkah itu diungkap Wakil Utusan Pertama Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky.
Pertemuan tersebut akan berlangsung hari ini dan bersifat publik, menurut Polyansky di Telegram pada Selasa (2/4/2024).
“Setelah serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Iran meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk tindakan tersebut. Sebagai tindak lanjut surat Iran, kami telah meminta diadakannya pertemuan terbuka Dewan Keamanan PBB. Kepresidenan Malta telah menjadwalkannya pada pukul 15:00 waktu New York (1900 GMT) pada tanggal 2 April,” tulis dia.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Serangan Israel terhadap Konsulat Jenderal Iran di Damaskus tidak akan dibiarkan begitu saja, menurut Presiden Republik Islam Iran Ebrahim Raisi.
“Rezim Zionis (Israel) harus ingat bahwa mereka tidak akan mampu mencapai tujuan jahatnya dengan tindakan tidak manusiawi seperti itu dan harus menghadapi semakin kuatnya kekuatan perlawanan serta kebencian dan keengganan negara-negara bebas terhadap sifat ilegalnya. Kejahatan tidak adil ini tidak akan dibiarkan begitu saja,” tegas dia, seperti dikutip kantor berita Tasnim.
Pada Senin malam, Kementerian Pertahanan Suriah melaporkan serangan udara oleh Angkatan Udara Israel terhadap Konsulat Jenderal Iran di Damaskus.
Gedung tersebut juga menampung kediaman duta besar Republik Islam untuk Suriah, Hossein Akbari, yang tidak terluka dalam serangan tersebut.
Serangan rudal tersebut menghancurkan konsulat sepenuhnya. Gedung itu pun rata dengan tanah setelah dirudal Israel, menghabisi nyawa orang-orang yang ada di dalamnya.
Menurut pernyataan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), unit militer elit Iran, tujuh perwira IRGC tewas dalam serangan Israel, di antaranya dua jenderal-penasihat berpangkat tinggi yakni Mohammad Reza Zahedi, komandan Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon, dan wakilnya, Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Hajizadeh.
Menanggapi serangan Israel, Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan mereka "berhak" secara pribadi menanggapi serangan udara Tel Aviv dan menentukan bagaimana "menghukum agresor."
Sementara itu, Rusia menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai dugaan serangan Israel terhadap misi diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.
Langkah itu diungkap Wakil Utusan Pertama Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky.
Pertemuan tersebut akan berlangsung hari ini dan bersifat publik, menurut Polyansky di Telegram pada Selasa (2/4/2024).
“Setelah serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Iran meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk tindakan tersebut. Sebagai tindak lanjut surat Iran, kami telah meminta diadakannya pertemuan terbuka Dewan Keamanan PBB. Kepresidenan Malta telah menjadwalkannya pada pukul 15:00 waktu New York (1900 GMT) pada tanggal 2 April,” tulis dia.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(sya)