7 Fakta Unik Aitana, Model AI Pertama Spanyol yang Mampu Memiliki Penghasilan Rp117 Juta per Bulan
loading...
A
A
A
“Mereka ingin memiliki citra yang bukan orang sungguhan dan mewakili nilai merek mereka, sehingga tidak ada masalah kontinuitas jika mereka harus memecat seseorang atau tidak dapat lagi mengandalkannya,” kata Cruz.
Ada juga penghematan biaya. Ketika agensi tersebut, yang dulu bekerja dengan influencer sungguhan, menyadari penghasilan mereka, mereka menganggapnya "aneh".
"Kim Kardashian menghasilkan satu juta euro untuk sebuah foto Instagram dan dia tidak menyembuhkan kanker. Tidak ada seorang pun yang mendapat satu juta euro untuk mengunggah foto ke jejaring sosial, itu tampak tidak masuk akal bagi saya," katanya.
Namun, inisiatif ini bukannya tanpa kritik. Banyak yang khawatir kesempurnaan model yang tidak realistis dapat mempengaruhi generasi muda terobsesi untuk mencapai kesempurnaan tersebut.
Ada juga kritik terhadap citra model yang dibuat sangat seksual. Agensi tersebut menjawab bahwa mereka hanya mengikuti estetika yang telah diciptakan oleh influencer dan merek sebenarnya itu sendiri.
“Jika kita tidak mengikuti estetika ini, merek tidak akan tertarik. Untuk mengubah sistem ini, Anda harus mengubah visi merek. Dunia pada umumnya bersifat seksual,” kata penciptanya.
Ada juga penghematan biaya. Ketika agensi tersebut, yang dulu bekerja dengan influencer sungguhan, menyadari penghasilan mereka, mereka menganggapnya "aneh".
"Kim Kardashian menghasilkan satu juta euro untuk sebuah foto Instagram dan dia tidak menyembuhkan kanker. Tidak ada seorang pun yang mendapat satu juta euro untuk mengunggah foto ke jejaring sosial, itu tampak tidak masuk akal bagi saya," katanya.
7. Tetap Memicu Kontroversi
Banyak pihak percaya bahwa hal ini dapat membantu menurunkan harga pasar dan memberikan dorongan kepada perusahaan kecil yang tidak mampu membiayai kampanye iklan besar.Namun, inisiatif ini bukannya tanpa kritik. Banyak yang khawatir kesempurnaan model yang tidak realistis dapat mempengaruhi generasi muda terobsesi untuk mencapai kesempurnaan tersebut.
Ada juga kritik terhadap citra model yang dibuat sangat seksual. Agensi tersebut menjawab bahwa mereka hanya mengikuti estetika yang telah diciptakan oleh influencer dan merek sebenarnya itu sendiri.
“Jika kita tidak mengikuti estetika ini, merek tidak akan tertarik. Untuk mengubah sistem ini, Anda harus mengubah visi merek. Dunia pada umumnya bersifat seksual,” kata penciptanya.
(ahm)