Negosiator Perdamaian Afghanistan Selamat dari Upaya Pembunuhan

Minggu, 16 Agustus 2020 - 16:11 WIB
loading...
Negosiator Perdamaian Afghanistan Selamat dari Upaya Pembunuhan
Anggota tim negosiator perdamaian Afghanistan, Fawzia Koofi, selamat dari upaya pembunuhan. Foto/Al Arabiya
A A A
KABUL - Seorang perempuan anggota tim negosiasi perdamaian Afghanistan selamat dari upaya pembunuhan, hanya mengalami luka ringan.

Fawzia Koofi, yang juga mantan anggota parlemen Afghanistan, diserang pada Jumat sore di dekat ibu kota, Kabul. Serangan itu terjadi saat ia kembali dari kunjungan ke provinsi utara Parwan.

"Fawzia Koofi dan saudara perempuannya Maryam Koofi berhenti di sebuah pasar di distrik Qarabagh ketika orang-orang bersenjata menyerang mereka," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian, seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (16/8/2020).

Arian mengatakan polisi sedang melakukan penyelidikan. "Tidak keterangan lebih lanjut terkait serangan tersebut," katanya.

Kepala delegasi perdamaian Afghanistan , Mohammed Masoom Stanekzai, mengatakan bahwa Koofi selamat dari serangan itu dan dalam keadaan sehat.

Koofi adalah bagian dari tim beranggotakan 21 orang yang bertugas mewakili pemerintah Afghanistan dalam pembicaraan damai mendatang dengan Taliban , menyusul kesepakatan Amerika Serikat (AS) dengan militan yang terjadi pada Februari lalu.

Koofi yang juga seorang aktivis hak-hak perempuan menjadi kritikus vokal terhadap Taliban. Sebuah pesan di halaman Facebook-nya mengatakan dia menderita luka di lengan kanannya.

"Syukurlah bukan cedera yang mengancam jiwa," katanya.

Baik Taliban dan kelompok afiliasi Negara Islam diketahui terus melakukan serangan terhadap tokoh-tokoh pemerintahan Afghanistan. Namun juru bicara Taliban, Zabihullah Maujhid, membantah kelompok itu terlibat dalam upaya pembunuhan Koofi.

Kesepakatan perdamaian AS bertujuan untuk merekrut Taliban memerangi militan ISIS di Afghanistan. Taliban dan ISIS adalah kelompok yang saling bermusuhan.

Kesepakatan damai juga membuka jalan bagi pasukan AS dan NATO untuk mulai menarik diri dari Afghanistan, dan bagi pemerintah Taliban dan Afghanistan untuk memulai pembicaraan langsung. (Baca: AS-Taliban Teken Kesepakatan Damai, Akhiri Perang 19 Tahun )

Pemerintah Afghanistan mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah membebaskan 80 pertama dari 400 tahanan terakhir Taliban menjelang negosiasi langsung antara kedua belah pihak. (Baca: Presiden Afghanistan Tandatangani Dekrit Pembebasan Tahanan Taliban )

Pembebasan tahanan di kedua sisi adalah bagian dari perjanjian yang ditandatangani pada Februari antara AS dan Taliban. Perjanjian ini menyerukan pembebasan 5.000 Taliban yang ditahan oleh pemerintah dan 1.000 personel pemerintah dan militer yang ditahan oleh kelompok pemberontak sebagai isyarat niat baik menjelang negosiasi intra-Afghanistan.

Pembicaraan diperkirakan akan diadakan di Qatar, tempat Taliban mempertahankan kantor politik. Beberapa pemimpin Afghanistan mengatakan kepada Associated Press pembicaraan bisa dimulai pada 20 Agustus mendatang.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1910 seconds (0.1#10.140)