Warga Israel Pelihara Sapi Merah, Ingin Bangun Kuil Yahudi di Masjid Al-Aqsa
loading...
A
A
A
“Salah satu isu utama adalah Wakaf,” ujar Fishman, merujuk pada lembaga amal Islam yang dikelola Yordania yang mengelola Al-Aqsa. “Wakaf mendapat banyak uang dari Yordania dan saya rasa mereka tidak mau menyerahkannya.”
Menurut Fishman, langkah-langkah kecil perlu diambil untuk mengamankan kehadiran Yahudi di Temple Mount. “Komunitas Muslim sangat terpukul saat ini, dan kita harus peka. Yang kami inginkan hanyalah sebuah altar kecil,” ungkap dia.
Beberapa aktivis Kuil Ketiga dan para rabi sebelumnya berusaha melakukan pengorbanan ritual di halaman Masjid Al-Aqsa saat Paskah, namun ditolak oleh tentara Israel.
“Mungkin Wakaf bisa dibujuk untuk membantu mengumpulkan persembahan dan mengumpulkan uang dengan cara itu,” ujar Fishman.
“Tentu saja, tidak semua orang bisa datang dengan membawa sesuatu untuk dikorbankan, itu akan menjadi pertumpahan darah. Namun saya yakin ada perbedaan antara apa yang disampaikan Wakaf secara publik dan pribadi, dan hal ini dapat diyakinkan,” papar dia.
Sebagai tanggapan, juru bicara Wakaf Firas al-Debs mengatakan kepada MEE, “Biarkan mereka mengatakan apa pun yang mereka inginkan dalam konferensi mereka. Wakaf selalu menekankan dalam pernyataannya pendapat tegas bahwa Masjid Al-Aqsa hanya untuk umat Islam dan tidak menerima kemitraan atau perpecahan.”
“Tidak ada gunanya membicarakan konferensi-konferensi ini selama tidak resmi,” tegas dia.
Menurut Fishman, langkah-langkah kecil perlu diambil untuk mengamankan kehadiran Yahudi di Temple Mount. “Komunitas Muslim sangat terpukul saat ini, dan kita harus peka. Yang kami inginkan hanyalah sebuah altar kecil,” ungkap dia.
Beberapa aktivis Kuil Ketiga dan para rabi sebelumnya berusaha melakukan pengorbanan ritual di halaman Masjid Al-Aqsa saat Paskah, namun ditolak oleh tentara Israel.
“Mungkin Wakaf bisa dibujuk untuk membantu mengumpulkan persembahan dan mengumpulkan uang dengan cara itu,” ujar Fishman.
“Tentu saja, tidak semua orang bisa datang dengan membawa sesuatu untuk dikorbankan, itu akan menjadi pertumpahan darah. Namun saya yakin ada perbedaan antara apa yang disampaikan Wakaf secara publik dan pribadi, dan hal ini dapat diyakinkan,” papar dia.
Sebagai tanggapan, juru bicara Wakaf Firas al-Debs mengatakan kepada MEE, “Biarkan mereka mengatakan apa pun yang mereka inginkan dalam konferensi mereka. Wakaf selalu menekankan dalam pernyataannya pendapat tegas bahwa Masjid Al-Aqsa hanya untuk umat Islam dan tidak menerima kemitraan atau perpecahan.”
“Tidak ada gunanya membicarakan konferensi-konferensi ini selama tidak resmi,” tegas dia.
(sya)