Trump Peringatkan Israel soal Serangan ke Gaza: Perang Harus Selesai

Rabu, 27 Maret 2024 - 06:45 WIB
loading...
Trump Peringatkan Israel...
Mantan Presiden AS Donald Trump. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Israel “kehilangan banyak dukungan” dan harus “menyelesaikan” perangnya di Gaza sebelum reputasinya semakin merosot.

Komentar tersebut mewakili momen kritik Trump terhadap negara kolonial Israel yang jarang terjadi.

Dalam wawancara dengan Israel Hayom yang sebagian diterbitkan pada Senin (25/3/2024), Trump mengatakan dia akan bertindak “sama seperti yang Anda lakukan” jika AS diserang seperti Israel oleh Hamas pada bulan Oktober. “Hanya orang bodoh yang tidak melakukan hal itu,” ujar Trump.

Namun, Trump menyebut penghancuran besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil di Gaza adalah “kesalahan yang sangat besar.”

“Ini gambaran yang sangat buruk bagi dunia. Dunia menyaksikan hal ini…setiap malam, saya menyaksikan gedung-gedung runtuh menimpa manusia,” lanjut Trump.

“Pergi dan lakukan apa yang harus kamu lakukan. Tapi Anda tidak melakukan itu,” ujar dia kepada surat kabar Israel.

“Dan menurut saya itulah salah satu alasan mengapa terjadi banyak tendangan balik. Jika orang-orang tidak melihatnya, setiap malam saya akan menontonnya... Dan saya pikir Israel ingin menunjukkan bahwa ini berat, namun terkadang Anda tidak seharusnya melakukan hal itu,” papar dia.



Trump adalah sekutu dekat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama masa jabatannya di Gedung Putih, dan menggambarkan dirinya sebagai “presiden AS yang paling pro-Israel dalam sejarah.”

Dia menjatuhkan sanksi terhadap Iran atas permintaan Netanyahu, memindahkan kedutaan AS di Israel ke Yerusalem Barat, dan menjadi perantara Perjanjian Abraham, yang membuat Israel menormalisasi hubungan dengan Bahrain, Uni Emirat Arab, Maroko, dan Sudan.

Namun, hubungan ini memburuk setelah Netanyahu mengucapkan selamat kepada Presiden AS Joe Biden atas kemenangan pemilunya melawan Trump pada tahun 2020.

Berbicara kepada Fox News pada Oktober, Trump mengklaim Netanyahu “tidak siap” menghadapi serangan Hamas.

Pada acara kampanye pada hari yang sama, Trump menyatakan Netanyahu perlu “meluruskan” aparat intelijennya.

Dengan perang di Gaza yang mendekati angka enam bulan, mantan presiden tersebut mendesak Netanyahu segera menyelesaikan konflik tersebut.

Trump mengatakan kepada pewawancara Israel bahwa “Anda kehilangan banyak dukungan” secara internasional.

“Kamu harus menyelesaikan perangmu,” ungkap Trump. “Kamu harus menyelesaikannya. Dan saya yakin Anda akan melakukannya. Dan kita harus mencapai perdamaian, kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi.”

Netahyahu telah bersumpah terus berperang sampai Israel mencapai “kemenangan total atas Hamas,” dan telah berjanji menyerang kota Rafah.

Rafah saat ini menjadi rumah bagi lebih dari satu juta warga sipil Gaza yang mengungsi. Langkah Netanyahu itu bertentangan dengan permohonan Gedung Putih.

Pemimpin Israel pada Senin membatalkan kunjungan delegasi Israel ke Washington untuk membahas rencana operasi Rafah, setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.

Resolusi tersebut disahkan berkat Amerika yang abstain dalam pemungutan suara tersebut. Mengingat Washington biasanya memberikan dukungan tanpa syarat kepada Israel di PBB, sikap abstain dan kegagalan AS dalam memveto dipandang para pakar sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap tindakan Netanyahu di Gaza.

Israel telah membunuh lebih dari 32.000 warga Palestina sejak Oktober, menurut otoritas kesehatan Gaza.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1058 seconds (0.1#10.140)