4 Teror Paling Mematikan di Rusia
loading...
A
A
A
Kali ini, pihak berwenang Rusia tidak melakukan negosiasi. Pada hari ketiga pengepungan, pasukan khusus menyerbu gedung sekolah, diduga setelah teroris meledakkan bom di dalam sekolah. Beberapa saksi dan penyidik mengatakan bom meledak setelah penembakan dari luar sekolah dimulai. Dalam operasi tersebut, 31 penyandera tewas dan 334 sandera tewas, termasuk 183 anak-anak.
Sepuluh hari setelah serangan itu, Putin berpidato di depan pemerintah dan mengusulkan penghapusan pemilihan gubernur daerah secara langsung, katanya, untuk merampingkan administrasi otoritas guna memerangi teror dengan lebih baik. Dengan demikian, Kremlin tidak hanya mengkonsolidasikan kekuatan nasional, namun juga mengambil langkah pertama dalam mengawasi pemerintahan subjek federal.
Foto/Reuters
Pada tahun 2010-an, beberapa bom bunuh diri terjadi di seluruh Rusia, sebagian besar terkait dengan milisi jihad dari Kaukasus Utara. Pada bulan Maret 2010, dua bom bunuh diri dilakukan di metro Moskow, menewaskan 40 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Pada tahun 2011, sebuah bom bunuh diri terjadi di aula kedatangan internasional di Bandara Domodedovo di Moskow, menewaskan 37 orang dan melukai 173 orang. Pada bulan Oktober 2013, sebuah bom meledak di sebuah bus di kota Volgograd, diikuti oleh dua pemboman lainnya pada bulan Desember, yang mengenai stasiun kereta api dan bus listrik.
Jumlah total korban mencapai lebih dari 40 orang. Pada bulan April 2017, serangan lain dengan alat peledak terjadi di metro St menewaslan 15 orang dan melukai 45 orang.
Berbeda dengan serangan Beslan dan Teater Dubrovka, teroris tidak mengajukan tuntutan apapun setelah serangan tersebut. Beberapa operasi khusus dilakukan di Kaukasus Utara, dan tindakan keamanan diperketat di transportasi umum di seluruh Rusia.
Sepuluh hari setelah serangan itu, Putin berpidato di depan pemerintah dan mengusulkan penghapusan pemilihan gubernur daerah secara langsung, katanya, untuk merampingkan administrasi otoritas guna memerangi teror dengan lebih baik. Dengan demikian, Kremlin tidak hanya mengkonsolidasikan kekuatan nasional, namun juga mengambil langkah pertama dalam mengawasi pemerintahan subjek federal.
4. Bom Bunuh Diri (2010-an)
Foto/Reuters
Pada tahun 2010-an, beberapa bom bunuh diri terjadi di seluruh Rusia, sebagian besar terkait dengan milisi jihad dari Kaukasus Utara. Pada bulan Maret 2010, dua bom bunuh diri dilakukan di metro Moskow, menewaskan 40 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Pada tahun 2011, sebuah bom bunuh diri terjadi di aula kedatangan internasional di Bandara Domodedovo di Moskow, menewaskan 37 orang dan melukai 173 orang. Pada bulan Oktober 2013, sebuah bom meledak di sebuah bus di kota Volgograd, diikuti oleh dua pemboman lainnya pada bulan Desember, yang mengenai stasiun kereta api dan bus listrik.
Jumlah total korban mencapai lebih dari 40 orang. Pada bulan April 2017, serangan lain dengan alat peledak terjadi di metro St menewaslan 15 orang dan melukai 45 orang.
Berbeda dengan serangan Beslan dan Teater Dubrovka, teroris tidak mengajukan tuntutan apapun setelah serangan tersebut. Beberapa operasi khusus dilakukan di Kaukasus Utara, dan tindakan keamanan diperketat di transportasi umum di seluruh Rusia.
(ahm)