Inggris Kecam Israel karena Blokir Bantuan ke Gaza

Sabtu, 23 Maret 2024 - 12:37 WIB
loading...
Inggris Kecam Israel...
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) bertemu Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron (kiri) di Yerusalem pada 23 November 2023. Foto/Anadolu Agency
A A A
LONDON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Cameron menuduh Israel menghambat aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Dalam surat yang ditujukan kepada Alicia Kearns, ketua Komite Pemilihan Urusan Luar Negeri Inggris, Cameron mengatakan “sangat frustrasi” karena bantuan kemanusiaan ke Gaza “secara rutin ditunda menunggu izin Israel”.

Dia juga menentang klaim yang dibuat mantan juru bicara Israel Eylon Levy, yang telah diskors, mengenai penutupan penyeberangan Karm Abu Salem (Kerem Shalom) di Gaza selatan pada Sabtu atas permintaan PBB.

Penangguhan Levy terjadi menyusul perselisihan publik dengan Cameron di X. Menteri luar negeri Inggris itu meminta Israel mengizinkan lebih banyak truk bantuan masuk ke Gaza, yang ditanggapi oleh Levy, “Saya harap Anda juga sadar bahwa TIDAK ada batasan untuk masuknya makanan, air, dan obat-obatan, atau peralatan perlindungan ke Gaza, dan faktanya kapasitas penyeberangan tersebut LEBIH BANYAK.”

“Uji kami. Kirim 100 truk lagi setiap hari ke Kerem Shalom dan kami akan mengirimkannya,” papar dia.

Cameron menulis dalam suratnya tertanggal 15 Maret, “Sebagai tanggapan atas klaim juru bicara Israel, saya dapat mengonfirmasi bahwa PBB tidak meminta agar penyeberangan Kerem Shalom ditutup pada hari Sabtu. Berdasarkan pemahaman kami, Israel menutupnya karena hari Sabat.”

Sejak melancarkan serangan terbarunya di Gaza pada Oktober 2023, Israel telah memperketat pengepungannya terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.

Otoritas Israel menuduh PBB tidak mendistribusikan bantuan secara efektif.



Namun, dalam suratnya, Cameron menyatakan, “Penghalang utama tetaplah penolakan sewenang-wenang oleh pemerintah Israel dan prosedur izin yang panjang, termasuk beberapa pemeriksaan dan bukaan jendela yang sempit di siang hari.”

Menekankan pentingnya meningkatkan jumlah truk bantuan yang memasuki Gaza, dia mengulangi seruan agar Israel mengeluarkan lebih banyak visa kepada staf PBB yang diperlukan untuk memperluas distribusi bantuan, dan menyoroti Asosiasi Badan Pembangunan Internasional melaporkan lebih dari 50 permohonan visa yang tertunda.

Dia menulis, “Penghalang utama adalah penolakan sewenang-wenang oleh pemerintah Israel dan prosedur izin yang panjang, termasuk beberapa pemeriksaan dan jendela yang terbuka sempit di siang hari.”

“Saya setuju dengan komite bahwa meningkatkan jumlah truk yang masuk ke Gaza adalah hal yang penting. Saya tetap sangat prihatin bahwa bantuan apa pun, termasuk bantuan Inggris, terhenti, tertunda, atau ditolak di perbatasan dengan Israel,” ujar dia.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1689 seconds (0.1#10.140)