Pakar Cibir Niat Prancis Kirim Tentara ke Ukraina: Seperti Anjing Kencing di Odesa
loading...
A
A
A
“Dia salah. Tentara Prancis pastinya tidak siap menghadapi hal ini,” kata Sleboda, mengomentari pernyataan sang jenderal.
“Jika mereka terlibat dalam konflik berintensitas tinggi seperti yang dilakukan rezim Kyiv, yang menembakkan lebih sedikit peluru artileri dibandingkan Rusia, maka Prancis akan memiliki cukup peluru artileri untuk empat hari konflik dengan Rusia. Empat hari,” terang Sleboda.
Sebagai perbandingan, Rusia memiliki lebih dari 600.000 tentara yang dikerahkan di zona perang Ukraina, menurut analisis Rusia dan Barat.
“Ada kemungkinan Prancis percaya bahwa Rusia tidak akan menembaki pasukan Prancis ini, [karena] mereka mengenakan seragam, karena takut menyerang anggota NATO, meskipun tentu saja Pasal Lima NATO tidak berlaku,” papar Sleboda.
Pasal Lima NATO adalah klausul yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota NATO akan berarti serangan terhadap seluruh anggota aliansi, sehingga akan memicu respons kolektif.
Pembawa acara The Critical Hour, Wilmer Leon, bertanya apakah Macron benar-benar percaya bahwa kekalahan besar belum akan terjadi, Sleboda menjawab dengan menggambarkan “taktik pemotongan salami” yang bersifat inkrementalisme.
“Saat ini para pemimpin NATO secara terbuka mengakui, ‘ya, kami punya pasukan di seluruh Ukraina. Mereka sangat terlibat dalam semua operasi pertempuran',” katanya, mengutip laporan sebuah surat kabar berbahasa Spanyol.
“Rusia masih belum mengambil tindakan pembalasan apa pun terhadap NATO di luar Ukraina, di luar parameter perang proksi. Jadi, saya pikir ini adalah satu lagi eskalasi yang mereka yakini dapat mereka lalui [menggunakan] inkrementalisme," terangnya.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
“Jika mereka terlibat dalam konflik berintensitas tinggi seperti yang dilakukan rezim Kyiv, yang menembakkan lebih sedikit peluru artileri dibandingkan Rusia, maka Prancis akan memiliki cukup peluru artileri untuk empat hari konflik dengan Rusia. Empat hari,” terang Sleboda.
Sebagai perbandingan, Rusia memiliki lebih dari 600.000 tentara yang dikerahkan di zona perang Ukraina, menurut analisis Rusia dan Barat.
“Ada kemungkinan Prancis percaya bahwa Rusia tidak akan menembaki pasukan Prancis ini, [karena] mereka mengenakan seragam, karena takut menyerang anggota NATO, meskipun tentu saja Pasal Lima NATO tidak berlaku,” papar Sleboda.
Pasal Lima NATO adalah klausul yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota NATO akan berarti serangan terhadap seluruh anggota aliansi, sehingga akan memicu respons kolektif.
Pembawa acara The Critical Hour, Wilmer Leon, bertanya apakah Macron benar-benar percaya bahwa kekalahan besar belum akan terjadi, Sleboda menjawab dengan menggambarkan “taktik pemotongan salami” yang bersifat inkrementalisme.
“Saat ini para pemimpin NATO secara terbuka mengakui, ‘ya, kami punya pasukan di seluruh Ukraina. Mereka sangat terlibat dalam semua operasi pertempuran',” katanya, mengutip laporan sebuah surat kabar berbahasa Spanyol.
“Rusia masih belum mengambil tindakan pembalasan apa pun terhadap NATO di luar Ukraina, di luar parameter perang proksi. Jadi, saya pikir ini adalah satu lagi eskalasi yang mereka yakini dapat mereka lalui [menggunakan] inkrementalisme," terangnya.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(mas)