NATO Bangun Pangkalan Terbesar Eropa Dekat Laut Hitam, Bisa Intai Gerak-gerik Rusia
loading...
A
A
A
Prancis adalah negara kerangka bagi kelompok tempur Rumania, dengan Belgia, Luksemburg, Makedonia Utara, Polandia, Portugal, dan Amerika Serikat yang semuanya berkontribusi dalam kekuatan.
Bucharest sedang mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan sekutu-sekutunya di NATO—dan Amerika Serikat pada khususnya—saat Laut Hitam menjadi arena konfrontasi yang semakin sengit antara Ukraina dan Rusia, serta antara Moskow dan negara-negara Barat lainnya.
“Rumania telah memantapkan dirinya sebagai jangkar di sisi timur NATO dan UE,” kata Perdana Menteri Marcel Ciolacu kepada Newsweek pada bulan Juni.
“Rumania adalah, dan akan terus menjadi, sekutu AS yang dapat diandalkan dan berdedikasi terhadap stabilitas dan perdamaian di Eropa Tengah dan Timur. Kami bertekad untuk memberikan kontribusi yang kuat kepada komunitas transatlantik dan dengan teguh mendukung nilai-nilai demokrasi serta hak-hak dasar dan kebebasan," paparnya.
“Memperkuat kemitraan strategis Rumania dengan AS di seluruh dimensi ekonomi dan keamanan merupakan prioritas utama,” kata Ciolacu.
“Upaya telah dilakukan dan lebih banyak upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan keamanan di sepanjang sisi timur NATO. Dalam hal ini, saya ingin menyampaikan penghargaan penuh saya atas kehadiran militer AS di Rumania atas kerja sama kita yang bermanfaat," lanjut dia.
“Kami waspada 24/7 terhadap pengaruh dan operasi campur tangan Rusia di Rumania dan kami telah berhasil melawan upaya semacam itu dalam beberapa kesempatan,” imbuh Ciolacu.
“Ancaman terus-menerus dari aktivitas Rusia di Rumania mengharuskan kami menanggapi ancaman terselubung dan ancaman mereka dengan sangat serius."
“Rusia secara historis telah mengancam Rumania dan wilayah timur Eropa sebagai sumber ketidakstabilan, penindasan, dan agresi. Oleh karena itu, kami terus berupaya untuk melawan segala upaya Rusia untuk mengganggu stabilitas Rumania dan mitra kami," katanya.
Bucharest sedang mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan sekutu-sekutunya di NATO—dan Amerika Serikat pada khususnya—saat Laut Hitam menjadi arena konfrontasi yang semakin sengit antara Ukraina dan Rusia, serta antara Moskow dan negara-negara Barat lainnya.
“Rumania telah memantapkan dirinya sebagai jangkar di sisi timur NATO dan UE,” kata Perdana Menteri Marcel Ciolacu kepada Newsweek pada bulan Juni.
“Rumania adalah, dan akan terus menjadi, sekutu AS yang dapat diandalkan dan berdedikasi terhadap stabilitas dan perdamaian di Eropa Tengah dan Timur. Kami bertekad untuk memberikan kontribusi yang kuat kepada komunitas transatlantik dan dengan teguh mendukung nilai-nilai demokrasi serta hak-hak dasar dan kebebasan," paparnya.
“Memperkuat kemitraan strategis Rumania dengan AS di seluruh dimensi ekonomi dan keamanan merupakan prioritas utama,” kata Ciolacu.
“Upaya telah dilakukan dan lebih banyak upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan keamanan di sepanjang sisi timur NATO. Dalam hal ini, saya ingin menyampaikan penghargaan penuh saya atas kehadiran militer AS di Rumania atas kerja sama kita yang bermanfaat," lanjut dia.
“Kami waspada 24/7 terhadap pengaruh dan operasi campur tangan Rusia di Rumania dan kami telah berhasil melawan upaya semacam itu dalam beberapa kesempatan,” imbuh Ciolacu.
“Ancaman terus-menerus dari aktivitas Rusia di Rumania mengharuskan kami menanggapi ancaman terselubung dan ancaman mereka dengan sangat serius."
“Rusia secara historis telah mengancam Rumania dan wilayah timur Eropa sebagai sumber ketidakstabilan, penindasan, dan agresi. Oleh karena itu, kami terus berupaya untuk melawan segala upaya Rusia untuk mengganggu stabilitas Rumania dan mitra kami," katanya.
(mas)