Biden Peringatkan Netanyahu: Invasi Israel ke Rafah Akan Menjadi Kesalahan

Selasa, 19 Maret 2024 - 09:11 WIB
loading...
A A A
"Netanyahu jelas mempunyai pandangannya sendiri mengenai operasi Rafah namun telah setuju untuk mengirim tim militer, intelijen dan pejabat bantuan dalam beberapa hari mendatang," ujar Sullivan.

Sementara itu Sullivan membenarkan bahwa Israel telah membunuh orang ketiga Hamas, Marwan Issa, dalam sebuah operasi pekan lalu. Israel sebelumnya mengatakan Issa menjadi sasaran serangan udara di Gaza tetapi tidak mengonfirmasi kematiannya.

Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah panggilan telepon dengan Biden bahwa dia telah menegaskan kembali “komitmen Israel untuk mencapai semua tujuan perang.”

Perdana Menteri Israel itu menyebutkan tujuannya adalah melenyapkan Hamas, membebaskan semua sandera yang ditahan oleh kelompok tersebut dan memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah menjadi ancaman bagi Israel.

Dia juga menunjuk pada penyediaan bantuan kemanusiaan penting yang membantu mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Seruan tersebut adalah yang pertama sejak Biden—yang terus memasok bantuan militer senilai miliaran dolar kepada Israel—tertangkap kamera sedang asyik mengatakan bahwa dia akan mengadakan “pertemuan datang kepada Yesus” dengan Netanyahu.

Ketika rasa frustrasinya terhadap Netanyahu meningkat, Biden dengan tajam memuji “pidato yang bagus” pekan lalu yang disampaikan oleh Pemimpin Mayoritas Senat Demokrat Chuck Schumer yang menyerukan pemilu baru di Israel.

Ketika PBB memperingatkan akan terjadinya kelaparan di Gaza, Biden awal bulan ini memerintahkan militer AS untuk mulai mengirimkan makanan ke wilayah tersebut dan telah membuat pelabuhan sementara AS di sana untuk mempercepat pengiriman bantuan maritim.

Ketika ditanya tentang laporan bahwa beberapa percakapan Biden dan Netanyahu penuh dengan kemarahan dan berakhir dengan presiden AS menutup telepon, Sullivan menggambarkan percakapan telepon pada hari Senin itu sebagai “bersifat urusan” dan mengatakan bahwa hal itu “tidak berakhir secara tiba-tiba.”

Menjelaskan mengapa kedua pemimpin tidak berbicara selama 32 hari, Sullivan mengatakan Biden menyimpan seruannya kepada Netanyahu ketika dia yakin ada momen strategis yang penting.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1054 seconds (0.1#10.140)