Gangster Kuasai Haiti: Mayat-mayat Bergelimpangan, Warga Barat Ramai-ramai Kabur

Senin, 11 Maret 2024 - 12:02 WIB
loading...
A A A
Geng-geng bersenjata baru-baru ini menyerang infrastruktur penting, termasuk dua penjara, sehingga sebagian besar dari 3.800 narapidana melarikan diri.

Bersama dengan sejumlah warga sipil Haiti, geng-geng tersebut menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Henry, yang sedianya akan meninggalkan jabatannya pada bulan Februari namun malah menyetujui kesepakatan pembagian kekuasaan dengan oposisi sampai pemilu baru diadakan.

Washington telah meminta Henry untuk segera melakukan reformasi politik. Dia berada di Kenya ketika kekerasan pecah dan kini dilaporkan terdampar di wilayah Puerto Riko.

Dewan Keamanan PBB memberikan lampu hijau pada bulan Oktober untuk misi kepolisian multinasional yang dipimpin oleh Kenya, namun pengerahan tersebut terhenti oleh pengadilan Kenya.

Port-au-Prince dan Haiti bagian barat berada dalam keadaan darurat selama sebulan, dan jam malam berlaku hingga Senin, meskipun polisi yang kewalahan tidak mungkin bisa menegakkannya.

Di Port-au-Prince, Filienne Setoute menceritakan kepada AFP bagaimana dia telah bekerja di Kementerian Sosial dan Tenaga Kerja selama lebih dari 20 tahun.

Pekerjaan itu berarti dia bisa membangun rumah sendiri. “Tetapi sekarang saya di sini, seorang tunawisma. Saya melarikan diri tanpa mengetahui ke mana harus pergi, itu adalah sebuah pelecehan,” katanya.

Bandara Haiti tetap ditutup sementara pelabuhan utama–titik utama impor makanan–melaporkan penjarahan sejak penghentian layanan pada hari Kamis.

“Jika kita tidak dapat mengakses kontainer-kontainer tersebut, Haiti akan segera mengalami kelaparan,” kata organisasi non-pemerintah Mercy Corps.

Salah satu tanda harapannya, sebuah paroki Katolik mengatakan pada hari Minggu bahwa empat misionaris dan seorang rekannya telah dibebaskan setelah diculik bulan lalu di Port-au-Prince, di mana penculikan sudah menjadi hal biasa.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4173 seconds (0.1#10.140)