Pejabat Israel Usulkan Persenjatai Warga Sipil Gaza untuk Jaga Bantuan
loading...
A
A
A
“Tinjauan komando menemukan pasukan IDF tidak menembaki konvoi kemanusiaan, namun menembaki sejumlah tersangka yang mendekati pasukan di dekatnya dan menimbulkan ancaman bagi mereka,” papar pernyataan militer Israel.
Hamas menolak laporan yang dikatakannya sebagai upaya membebaskan tentara Israel dari “kejahatan mengerikan”.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 100 orang tewas dalam insiden tersebut, sebagian besar ditembak pasukan Israel.
Israel sebelumnya mengatakan sebagian besar korban tewas dan terluka terinjak-injak atau terlindas ketika orang-orang berebut mendapatkan pasokan.
Badan-badan PBB tidak memiliki hubungan dengan konvoi tersebut, yang dioperasikan kontraktor swasta dan diawasi militer Israel.
Namun, mereka mengatakan pengiriman bantuan menjadi semakin sulit di tengah gangguan ketertiban umum.
“Ketika konflik terus berlanjut, ketika orang-orang putus asa, ketika tatanan sosial diruntuhkan dan pelanggaran hukum semakin meningkat, maka akan semakin sulit bagi kita, ketika sudah diperiksa dan diverifikasi, untuk menerima dan mendistribusikan dengan aman,” papar Koordinator Kemanusiaan dan Rekonstruksi PBB untuk Gaza, Sigrid Kaag, mengatakan kepada wartawan pekan ini.
Dalam laporan pada Rabu, badan kemanusiaan PBB, OCHA, menyatakan, “Berkurangnya kehadiran polisi lokal, menyusul serentetan serangan oleh pasukan Israel yang menyebabkan korban jiwa.”
Israel mengatakan tujuannya dalam perang ini adalah menghancurkan Hamas, menyusul serangan kelompok tersebut di wilayahnya pada tanggal 7 Oktober, yang menurut para pejabat Israel telah menewaskan 1.200 orang dan menculik 253 orang.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim Israel telah dibunuh Perlawanan Palestina.
Hamas menolak laporan yang dikatakannya sebagai upaya membebaskan tentara Israel dari “kejahatan mengerikan”.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 100 orang tewas dalam insiden tersebut, sebagian besar ditembak pasukan Israel.
Israel sebelumnya mengatakan sebagian besar korban tewas dan terluka terinjak-injak atau terlindas ketika orang-orang berebut mendapatkan pasokan.
Rusaknya Ketertiban Sipil
Badan-badan PBB tidak memiliki hubungan dengan konvoi tersebut, yang dioperasikan kontraktor swasta dan diawasi militer Israel.
Namun, mereka mengatakan pengiriman bantuan menjadi semakin sulit di tengah gangguan ketertiban umum.
“Ketika konflik terus berlanjut, ketika orang-orang putus asa, ketika tatanan sosial diruntuhkan dan pelanggaran hukum semakin meningkat, maka akan semakin sulit bagi kita, ketika sudah diperiksa dan diverifikasi, untuk menerima dan mendistribusikan dengan aman,” papar Koordinator Kemanusiaan dan Rekonstruksi PBB untuk Gaza, Sigrid Kaag, mengatakan kepada wartawan pekan ini.
Dalam laporan pada Rabu, badan kemanusiaan PBB, OCHA, menyatakan, “Berkurangnya kehadiran polisi lokal, menyusul serentetan serangan oleh pasukan Israel yang menyebabkan korban jiwa.”
Israel mengatakan tujuannya dalam perang ini adalah menghancurkan Hamas, menyusul serangan kelompok tersebut di wilayahnya pada tanggal 7 Oktober, yang menurut para pejabat Israel telah menewaskan 1.200 orang dan menculik 253 orang.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim Israel telah dibunuh Perlawanan Palestina.