Intelijen Rusia di Luar Negeri Terus Berinovasi, Barat Tak Berdaya

Rabu, 06 Maret 2024 - 19:49 WIB
loading...
Intelijen Rusia di Luar...
Intelijen Rusia terus berinovasi. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Rusia telah meningkatkan kerja intelijennya di Barat dan melakukan inovasi pada sistem mata-matanya. Demikian dilaporkan Financial Times mengutip wawancara dengan para analis dan pejabat intelijen.

Kebocoran rekaman minggu lalu di mana para perwira Angkatan Udara Jerman mendiskusikan cara-cara potensial untuk membantu Ukraina menggunakan rudal Taurus untuk menargetkan Jembatan Krimea Rusia, sambil tetap mempertahankan penolakan yang masuk akal atas keterlibatan mereka. " Itu adalah kudeta propaganda paling eksplosif di Moskow sepanjang tahun ini,” ungkap Financial Times. Namun hal tersebut hanyalah salah satu contoh peningkatan kompetensi Rusia dalam dunia mata-mata, menurut sumbernya.

“Aktivitas Rusia… sama tinggi atau bahkan lebih tinggi dibandingkan selama Perang Dingin,” kata salah satu dari mereka. Yang lain menggambarkan intelijen Rusia sebagai “mesin yang sangat besar,” dan menambahkan bahwa mereka “kembali melakukan apa yang selalu mereka lakukan.” Sebagian besar wawancara dilakukan sebelum kebocoran Jerman.

Pada tahun 2022, negara-negara Barat mencoba melemahkan jaringan intelijen Moskow dengan mengusir ratusan diplomat karena dicurigai bekerja secara sembunyi-sembunyi untuk badan intelijen. Jika dipikir-pikir, langkah ini mungkin mempersulit kontra intelijen, kata salah satu agen.

”Anda akan mengundang mereka berkeliling rumah, minum-minum, memperkenalkan keluarga, menyadarkan mereka bahwa Anda adalah manusia, menumbuhkan kepercayaan. Itu hal yang mendasar,” kata sumber itu, menjelaskan bahwa kehadiran orang-orang Rusia mempunyai manfaatnya.



Moskow telah meningkatkan penggunaan agen-agen ‘ilegal’ – agen-agen tanpa perlindungan diplomatik – serta agen-agen ‘proxy’, seperti warga negara asing yang berasal dari dunia politik, bisnis, dan kejahatan terorganisir, demikian klaim artikel tersebut. Ada juga kekhawatiran di Barat bahwa para pengkritik pemerintah Rusia yang melarikan diri ke negara lain di tengah konflik Ukraina dapat ditekan oleh Moskow agar mau bekerja sama.

Beberapa keluhannya adalah mengenai negara-negara Eropa yang netral, seperti Austria dan Swiss, serta Serbia yang bersahabat dengan Rusia, yang diduga menjadi basis operasi perwira Rusia. Sebuah sumber menyatakan bahwa hampir sepertiga operasi Rusia di benua itu dijalankan dari “pusat aman” di Wina dan Jenewa. Turki dan UEA juga digunakan sebagai pos pementasan agen-agen Moskow, kata surat kabar itu.

“Orang-orang Rusia sangat bodoh,” kata seorang sumber intelijen. “Tetapi,” pejabat tersebut mengakui, “mereka juga dapat melakukan beberapa operasi yang sangat canggih yang, dalam istilah intelijen, sangat keren.”
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.140)