Puluhan Tentara Israel Masuk ke Gedung, Tiba-tiba Bom Jebakan Meledak, 3 Pasukan Zionis pun Tewas

Minggu, 03 Maret 2024 - 19:40 WIB
loading...
Puluhan Tentara Israel Masuk ke Gedung, Tiba-tiba Bom Jebakan Meledak, 3 Pasukan Zionis pun Tewas
Tentara Israel tewas karena bom jebakan di sebuah gedung. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Tiga tentara Israel tewas dan 14 lainnya luka-luka ketika alat peledak diledakkan di dalam sebuah bangunan di kota Khan Younis, Jalur Gaza. Itu menjadi insiden yang memalukan karena tentara Israel terperangka dalam bom jebakan yang diduga dipasang Hamas.

“Tiga tentara tewas dan 14 lainnya luka-luka, termasuk 5 orang dari Batalyon 450 tentara dalam kondisi serius, akibat ledakan alat peledak di sebuah bangunan di kota Khan Younis di Gaza selatan,” kata Tentara Pertahanan Israel (IDF), dilansir Anadolu.

Juru bicara militer Daniel Haggai mengatakan “tentara akan menyelidiki ledakan tersebut,” dan bahwa “pertempuran di Khan Younis sulit terjadi" pada Sabtu (2/3/2024),

Jumlah korban jiwa di kalangan tentara Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 585 orang, dan 245 orang sejak dimulainya operasi darat pada 27 Oktober.

Israel mengabaikan keputusan sementara Mahkamah Internasional dan melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 30.320 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 71.533 orang sejak awal Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 orang.



Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85% penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Namun, permusuhan terus berlanjut dan pengiriman bantuan masih belum cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan tersebut.

(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1087 seconds (0.1#10.140)