15 Negara yang Memiliki Satelit Mata-mata Terbanyak, Salah Satunya Tetangga Indonesia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Eksplorasi luar angkasa telah menjadi bidang minat utama penelitian ilmiah. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, hal ini telah menjadi topik hangat di kalangan pakar pertahanan di seluruh dunia. Satelit semakin banyak digunakan untuk tujuan militer damai, seperti navigasi, pengumpulan intelijen, dan komunikasi militer.
Selama puncak Perang Dingin, AS dan Uni Soviet nyaris mengembangkan satelit yang dilengkapi senjata yang mampu menyerang sasaran di permukaan bumi. Namun, semua upaya tersebut terhenti setelah diadopsinya Perjanjian Luar Angkasa tahun 1967 di bawah naungan PBB yang melarang negara-negara melakukan aktivitas non-damai di luar angkasa, termasuk penempatan senjata pemusnah massal.
Amerika Serikat adalah negara paling maju dalam teknologi luar angkasa dan juga merupakan pionir dalam bidang satelit militer, setelah pertama kali memulai program satelit yang disebut Sistem Senjata 117L untuk pengintaian fotografi pada tahun 1950an. Ia memiliki beberapa sub-program, termasuk Corona, yang misinya dikenal sebagai Penemu.
Foto/Reuters
Satelit Mata-mata : 218
Melansir Insider Monkey, AS memiliki 218 satelit mata-mata, menjadikannya negara dengan satelit militer terbanyak di orbit. Ini menyediakan fasilitas navigasi, pengintaian, dan komunikasi penting bagi militer AS. Selain itu, kini terdapat satelit yang juga memberikan peringatan rudal yang membantu melindungi kepentingan keamanan Amerika dan sekutunya di seluruh dunia.
China, yang dibantu dengan satelit-satelit baru dan lebih baik, semakin mulai memproyeksikan kekuatan militer mereka jauh ke Pasifik dan khususnya mengancam Taiwan. China juga dengan cepat mengejar Amerika Serikat dalam hal teknologi luar angkasa, dan saat ini berada pada tingkat yang sama dengan Amerika Serikat 10-15 tahun yang lalu menurut para ahli pertahanan.
Pada tahun 2022, Beijing meluncurkan lebih dari 200 satelit ke orbit untuk penggunaan sipil dan militer. Diperkirakan 125 satelit sepenuhnya didedikasikan untuk penggunaan militer menurut Power Atlas.
Foto/Reuters
Satelit Mata-mata: 102
Rusia merupakan pemain utama dalam teknologi luar angkasa bersama China dalam menyaingi Amerika Serikat. Pada tahun 2022 saja, Moskow meluncurkan 14 satelit militer, menurut Jamestown Foundation, yang mencakup satelit navigasi, satelit intelijen, satelit pengintaian, dan satelit pencitraan optik.
Frekuensi peluncuran lebih tinggi karena perang di Ukraina. Meskipun Rusia memiliki beberapa aset komunikasi luar angkasa, banyak sistem navigasinya sudah ketinggalan zaman dan mengalami degradasi.
Selama puncak Perang Dingin, AS dan Uni Soviet nyaris mengembangkan satelit yang dilengkapi senjata yang mampu menyerang sasaran di permukaan bumi. Namun, semua upaya tersebut terhenti setelah diadopsinya Perjanjian Luar Angkasa tahun 1967 di bawah naungan PBB yang melarang negara-negara melakukan aktivitas non-damai di luar angkasa, termasuk penempatan senjata pemusnah massal.
Amerika Serikat adalah negara paling maju dalam teknologi luar angkasa dan juga merupakan pionir dalam bidang satelit militer, setelah pertama kali memulai program satelit yang disebut Sistem Senjata 117L untuk pengintaian fotografi pada tahun 1950an. Ia memiliki beberapa sub-program, termasuk Corona, yang misinya dikenal sebagai Penemu.
15 Negara yang Memiliki Satelit Mata-mata Terbanyak, Salah Satunya Tetangga Indonesia
1. Amerika Serikat
Foto/Reuters
Satelit Mata-mata : 218
Melansir Insider Monkey, AS memiliki 218 satelit mata-mata, menjadikannya negara dengan satelit militer terbanyak di orbit. Ini menyediakan fasilitas navigasi, pengintaian, dan komunikasi penting bagi militer AS. Selain itu, kini terdapat satelit yang juga memberikan peringatan rudal yang membantu melindungi kepentingan keamanan Amerika dan sekutunya di seluruh dunia.
2. China
Satelit Mata-mata: 125China, yang dibantu dengan satelit-satelit baru dan lebih baik, semakin mulai memproyeksikan kekuatan militer mereka jauh ke Pasifik dan khususnya mengancam Taiwan. China juga dengan cepat mengejar Amerika Serikat dalam hal teknologi luar angkasa, dan saat ini berada pada tingkat yang sama dengan Amerika Serikat 10-15 tahun yang lalu menurut para ahli pertahanan.
Pada tahun 2022, Beijing meluncurkan lebih dari 200 satelit ke orbit untuk penggunaan sipil dan militer. Diperkirakan 125 satelit sepenuhnya didedikasikan untuk penggunaan militer menurut Power Atlas.
3. Rusia
Foto/Reuters
Satelit Mata-mata: 102
Rusia merupakan pemain utama dalam teknologi luar angkasa bersama China dalam menyaingi Amerika Serikat. Pada tahun 2022 saja, Moskow meluncurkan 14 satelit militer, menurut Jamestown Foundation, yang mencakup satelit navigasi, satelit intelijen, satelit pengintaian, dan satelit pencitraan optik.
Frekuensi peluncuran lebih tinggi karena perang di Ukraina. Meskipun Rusia memiliki beberapa aset komunikasi luar angkasa, banyak sistem navigasinya sudah ketinggalan zaman dan mengalami degradasi.