AS Kerahkan Teknologi Baru untuk Lumpuhkan Satelit China dan Rusia

Sabtu, 20 Juli 2024 - 11:30 WIB
loading...
AS Kerahkan Teknologi...
Komando Pelatihan dan Kesiapan Luar Angkasa AS baru-baru ini melakukan uji coba Terminal Modular Jarak Jauh (RMT), sistem baru untuk Kantor Kemampuan Cepat Luar Angkasa. Foto/Angkatan Luar Angkasa AS/Isaac Blancas
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) hampir meningkatkan kemampuan kontraantariksa ofensifnya dengan pengacau berbasis darat baru yang dirancang untuk menonaktifkan sementara satelit yang dikerahkan Rusia dan China.

Bloomberg menulis laporan itu pada Jumat (20/7/2024), mengutip sumber di Angkatan Luar Angkasa AS (USSF).

Setelah menguji sistem baru tersebut awal tahun ini, AS akan mengerahkan 11 dari 24 pengacau Terminal Modular Jarak Jauh dalam beberapa bulan mendatang, USSF mengatakan kepada surat kabar tersebut.

Semua diharapkan sudah terpasang pada akhir tahun. “Pengacau tersebut tidak dimaksudkan untuk melindungi satelit AS dari pengacauan; sebaliknya, pengacau tersebut bertujuan melawan kemampuan komunikasi satelit musuh," ungkap USSF.

Angkatan Luar Angkasa sebelumnya menggambarkan terminal tersebut sebagai "pengacau komunikasi satelit yang kecil, mudah dibawa, dan berbiaya rendah," yang dirancang "menggunakan komponen komersial yang tersedia di pasaran."

Pengacau tersebut akan melengkapi sistem peperangan elektronik lainnya seperti Sistem Komunikasi Tandingan yang sudah dikerahkan dan jauh lebih besar serta sistem Meadowlands berukuran sedang dengan menawarkan "kemampuan yang lebih tersebar luas, dikendalikan dari jarak jauh, dan relatif mudah dipindahkan," menurut USSF.

Mereka mencatat sistem Meadowlands telah mengalami masalah pengembangan, yang menunda peluncurannya hingga setidaknya Oktober, dua tahun lebih lambat dari yang direncanakan.

“Sistem ini tidak akan menjadi senjata defensif tetapi dimaksudkan untuk menyerang kemampuan saingan," ungkap Victoria Samson, direktur utama keamanan dan stabilitas ruang angkasa di Secure World Foundation.

Dia mengklasifikasikannya sebagai "kemampuan kontraruang angkasa ofensif," dengan mengklaim, “Sistem tersebut akan dapat dibalikkan, sementara, tidak meningkat, dan memungkinkan penyangkalan yang masuk akal dalam hal siapa yang menjadi provokatornya."

Bloomberg membandingkan sifat sistem pengacauan ini yang tampaknya ofensif dengan sikap Pentagon yang biasa memposisikan "teknologi pengacauan satelit yang baru muncul sebagai murni defensif."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)