Hamas Ancam Israel karena Pembatasan Jamaah yang Salat di Masjid Al-Aqsa
loading...
A
A
A
GAZA - Hamas kembali memperingatkan Israel tentang rencananya untuk membatasi akses ke Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan. Ancaman itu merupakan kesekian kalinya karena Masjid Al-Aqsa merupakan pusat perjuangan Palestina.
“Biarkan musuh kita tahu bahwa jiwa sedang mendidih… kemarahan [kita] akan segera terjadi… dan ledakan akan terjadi sebagai respons terhadap pembatasan masuknya umat Islam ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadhan,” tulis Hamas di halaman Telegramnya, dilansir The Jerusalem Post.
“Kami menyerukan kepada rakyat Palestina di wilayah pendudukan, Yerusalem dan Tepi Barat, untuk meningkatkan konfrontasi terhadap pendudukan di mana pun,” tulis kelompok Palestina di postingan sebelumnya.
Sebelumnya, krisis pengungsi di Gaza sangat memprihatinkan. Di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, Abu Gibril sangat membutuhkan makanan untuk memberi makan keluarganya sehingga dia menyembelih dua ekor kudanya.
“Kami tidak punya pilihan lain selain menyembelih kuda untuk memberi makan anak-anak. Kelaparan membunuh kami,” kata pria berusia 60 tahun itu kepada kantor berita AFP.
Makanan hampir habis, dan lembaga-lembaga bantuan tidak dapat masuk ke daerah tersebut karena pemboman dan serangan terhadap beberapa truk yang mencoba melewatinya. Warga mulai memakan sisa-sisa jagung busuk, pakan ternak yang tidak layak untuk dikonsumsi manusia dan bahkan dedaunan untuk mencoba mencegah rasa lapar yang semakin meningkat.
WFP mengatakan timnya melaporkan “tingkat keputusasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya” sementara PBB memperingatkan bahwa 2,2 juta orang berada di ambang kelaparan.
“Kami, orang dewasa, masih bisa bertahan, tetapi anak-anak yang berusia empat dan lima tahun ini, kesalahan apa yang mereka lakukan hingga tidur dalam keadaan lapar dan bangun dalam keadaan lapar?” kata Jibril.
“Biarkan musuh kita tahu bahwa jiwa sedang mendidih… kemarahan [kita] akan segera terjadi… dan ledakan akan terjadi sebagai respons terhadap pembatasan masuknya umat Islam ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadhan,” tulis Hamas di halaman Telegramnya, dilansir The Jerusalem Post.
“Kami menyerukan kepada rakyat Palestina di wilayah pendudukan, Yerusalem dan Tepi Barat, untuk meningkatkan konfrontasi terhadap pendudukan di mana pun,” tulis kelompok Palestina di postingan sebelumnya.
Sebelumnya, krisis pengungsi di Gaza sangat memprihatinkan. Di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, Abu Gibril sangat membutuhkan makanan untuk memberi makan keluarganya sehingga dia menyembelih dua ekor kudanya.
“Kami tidak punya pilihan lain selain menyembelih kuda untuk memberi makan anak-anak. Kelaparan membunuh kami,” kata pria berusia 60 tahun itu kepada kantor berita AFP.
Makanan hampir habis, dan lembaga-lembaga bantuan tidak dapat masuk ke daerah tersebut karena pemboman dan serangan terhadap beberapa truk yang mencoba melewatinya. Warga mulai memakan sisa-sisa jagung busuk, pakan ternak yang tidak layak untuk dikonsumsi manusia dan bahkan dedaunan untuk mencoba mencegah rasa lapar yang semakin meningkat.
WFP mengatakan timnya melaporkan “tingkat keputusasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya” sementara PBB memperingatkan bahwa 2,2 juta orang berada di ambang kelaparan.
“Kami, orang dewasa, masih bisa bertahan, tetapi anak-anak yang berusia empat dan lima tahun ini, kesalahan apa yang mereka lakukan hingga tidur dalam keadaan lapar dan bangun dalam keadaan lapar?” kata Jibril.
(ahm)