7 Alasan Ukraina Tak Mau Menyerah dengan Kekelahan dan Kekalahan dalam Perang dengan Rusia
loading...
A
A
A
Keinginan untuk bertahan sebagian besar masih tetap ada sejak pagi hari tanggal 24 Februari 2022. Melawan hal yang tidak diketahui dan menakutkan, ribuan orang secara sukarela bergabung dalam perjuangan Ukraina.
Pandangan dunia beralih ke Kyiv, tempat saya melaporkan.
Foto/Reuters
Profil dan popularitas Presiden Zelensky menjadi luar biasa ketika ia menolak tawaran evakuasi dan tetap tinggal di Kyiv.
“Saya butuh amunisi, bukan tumpangan,” katanya dalam kutipan yang kini menjadi ikon.
Kebutuhannya tidak berubah, namun permohonannya telah kehilangan dampaknya.
Serangan balasan yang gagal pada tahun 2023 menimbulkan pertanyaan yang tidak menyenangkan mengenai apakah Ukraina mampu membebaskan wilayahnya.
Foto/Reuters
Kelompok Partai Republik yang ragu di AS menghalangi kemampuan Ukraina untuk berperang dengan memblokir bantuan militer senilai miliaran dolar. Kyiv mengatakan semakin banyak tentara garis depan yang tewas akibat kekurangan senjata dan berkurangnya amunisi.
Sementara itu, Rusia masih dalam kondisi perang, dan sekutunya Korea Utara dan Iran memasok lebih banyak rudal untuk menghujani kota-kota Ukraina.
Foto/Reuters
Kryvyi Rih juga tidak kebal terhadap kelelahan yang dirasakan sebagian besar negara. Beberapa orang sudah muak dengan perang ini, banyak pria yang takut wajib militer, namun mereka mengatakan konflik ini masih merupakan perjuangan untuk bertahan hidup.
Gagasan kompromi atau konsesi kepada Rusia dipandang sebagai sebuah kekalahan. Itu eksistensial.
Foto/Reuters
Pandangan dunia beralih ke Kyiv, tempat saya melaporkan.
3. Memberikan Keteladanan dengan Tidak Melarikan Diri Keluar Ukraina
Foto/Reuters
Profil dan popularitas Presiden Zelensky menjadi luar biasa ketika ia menolak tawaran evakuasi dan tetap tinggal di Kyiv.
“Saya butuh amunisi, bukan tumpangan,” katanya dalam kutipan yang kini menjadi ikon.
Kebutuhannya tidak berubah, namun permohonannya telah kehilangan dampaknya.
Serangan balasan yang gagal pada tahun 2023 menimbulkan pertanyaan yang tidak menyenangkan mengenai apakah Ukraina mampu membebaskan wilayahnya.
4. Mengabaikan Keraguan Dunia
Foto/Reuters
Kelompok Partai Republik yang ragu di AS menghalangi kemampuan Ukraina untuk berperang dengan memblokir bantuan militer senilai miliaran dolar. Kyiv mengatakan semakin banyak tentara garis depan yang tewas akibat kekurangan senjata dan berkurangnya amunisi.
Sementara itu, Rusia masih dalam kondisi perang, dan sekutunya Korea Utara dan Iran memasok lebih banyak rudal untuk menghujani kota-kota Ukraina.
5. Ingin Berjuang Hidup
Foto/Reuters
Kryvyi Rih juga tidak kebal terhadap kelelahan yang dirasakan sebagian besar negara. Beberapa orang sudah muak dengan perang ini, banyak pria yang takut wajib militer, namun mereka mengatakan konflik ini masih merupakan perjuangan untuk bertahan hidup.
Gagasan kompromi atau konsesi kepada Rusia dipandang sebagai sebuah kekalahan. Itu eksistensial.
6. Tidak Ingin Menukar Wilayah Demi Perdamaian
Foto/Reuters