Daftar Negara yang Paling Diuntungkan dari Perang Rusia dan Ukraina

Jum'at, 23 Februari 2024 - 18:15 WIB
loading...
Daftar Negara yang Paling Diuntungkan dari Perang Rusia dan Ukraina
Anggota dinas Brigade Mekanik Terpisah ke-92 Angkatan Bersenjata Ukraina mengadakan latihan artileri di lapangan tembak di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina timur. Foto/REUTERS
A A A
ANKARA - Perang Rusia dan Ukraina yang dimulai pada Februari 2022 telah membawa dampak besar bagi geopolitik dan ekonomi global.

Di tengah situasi yang penuh gejolak ini, beberapa negara justru mendapatkan keuntungan. Berikut adalah beberapa negara yang diuntungkan dalam perang Rusia dan Ukraina:

1. Amerika Serikat (AS)


AS menjadi pemasok utama senjata dan bantuan militer untuk Ukraina. Hal ini meningkatkan penjualan senjata AS ke negara-negara lain yang khawatir dengan agresi Rusia.

Perang ini memperkuat persatuan NATO dan meningkatkan komitmen negara-negara anggota untuk meningkatkan anggaran pertahanan.

AS mengisi kekosongan pasokan energi dari Rusia ke Eropa, meningkatkan ekspor gas alam cair (LNG) dan minyak ke negara-negara Eropa.

2. China


China mendapatkan akses lebih besar ke sumber daya alam Rusia dengan harga yang lebih murah dan meningkatkan kerjasama perdagangan bilateral.

Beijing diuntungkan dari melemahnya ekonomi Rusia dan Eropa, sehingga meningkatkan pangsa pasarnya di pasar global.

China memanfaatkan situasi ini untuk memperluas pengaruh geopolitiknya di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

3. India


India mendapatkan minyak dan gas murah. India membeli minyak dan gas dari Rusia dengan harga diskon, membantu meringankan beban ekonomi negara.

New Delhi meningkatkan kerjasama perdagangan dengan Rusia, termasuk impor pupuk dan senjata.

India menjadi pemain geopolitik yang lebih penting. India memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan Asia Selatan dan Timur Tengah.

4. Turki


Turki menjadi mediator perdamaian. Ankara memainkan peran penting sebagai mediator antara Rusia dan Ukraina, meningkatkan citra internasionalnya.

Negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan itu meningkatkan kerjasama ekonomi dengan Rusia dan Ukraina, termasuk perdagangan dan energi.

Turki memanfaatkan situasi ini untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Laut Hitam dan Mediterania.

5. Negara-negara Pengekspor Energi Lainnya


Negara-negara pengekspor energi lain seperti Arab Saudi, Qatar, dan Australia juga diuntungkan dari perang ini. Meningkatnya harga energi global meningkatkan pendapatan mereka dari ekspor minyak dan gas.

Dalam situasi perang, harga energi seringkali melonjak. Oleh karena itu, perusahaan yang terlibat dalam ekstraksi, pengolahan, dan distribusi bahan bakar fosil dapat memperoleh keuntungan besar.

Misalnya, perusahaan batubara dan layanan pengeboran lepas pantai telah melihat peningkatan nilai pasar mereka sebesar 42%.

6. Negara-negara Produsen Senjata Lainnya


Produsen senjata juga mendapatkan keuntungan dari konflik ini. Dengan meningkatnya permintaan untuk perangkat militer dan komitmen pemerintah NATO untuk meningkatkan pengeluaran militer, perusahaan semacam ini telah melihat peningkatan 15% dalam nilai pasar mereka.

7. Negara-negara Pedagang Komoditas Pertanian Lainnya


Pedagang komoditas pertanian juga telah melihat pertumbuhan 10% dalam kapitalisasi pasar dalam dua bulan terakhir, mendapatkan keuntungan besar dari ketidakstabilan pasar dan kenaikan harga komoditas yang disebabkan konflik.

Australia, India dan sejumlah negara Eropa merupakan produsen komoditas pertanian yang menikmati lonjakan harga seperti gandum dan biji-bijian akibat perang.

Penting untuk dicatat bahwa keuntungan yang diperoleh negara-negara ini bersifat kompleks dan memiliki konsekuensi jangka panjang yang belum dapat diprediksi.

Perang ini juga membawa dampak negatif bagi banyak negara, terutama bagi negara-negara berkembang yang mengalami krisis ekonomi dan pangan.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1057 seconds (0.1#10.140)