Apa Sanksi yang Diterima Rusia dari AS atas Kematian Navalny?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia pada Jumat (23/2/2024) waktu Washington. Hukuman anyar ini terkait kematian pemimpin oposisi Alexei Navalny dan perang dua tahun di Ukraina.
Presiden AS Joe Biden tidak memberikan rincian, tetapi dia mengatakan akan memberikan lebih banyak informasi tentang paket sanksi tersebut pada hari Jumat, menjelang dua tahun invasi Rusia ke Ukraina.
"Paket sanksi besar akan membuat Rusia bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Navalny dan menanggapi perang kejam dan brutal yang kini telah berlangsung selama dua tahun," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan sanksi baru ini akan menyasar berbagai hal, termasuk pertahanan dan basis industri Rusia, serta sumber pendapatan bagi perekonomian negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut.
Menurut seorang pejabat senior AS, paket sanksi telah direncanakan untuk menandai ulang tahun kedua perang Rusia-Ukraina, yang kini akan dipertimbangkan kembali dan ditambah oleh Washington sebagai tanggapan atas kematian rival paling menonjol Putin.
Pihak berwenang Rusia mengatakan penyebab kematian mendadak Navalny yang berusia 47 tahun pada 16 Februari di penjara utara Lingkaran Arktik masih belum diketahui.
Menurut pihak Navalny, Rusia telah menolak untuk menyerahkan jenazah Navalny kepada keluarganya selama dua minggu ke depan saat pemeriksaan awal berlanjut.
Pada hari Selasa, ibu Navalny, Lyudmila Navalnaya, mendesak Putin untuk segera menyerahkan jenazah putranya agar dia dapat menguburkannya.
Tuntutan itu juga diamini oleh janda Navalny, Yulia Navalnaya, yang sebelumnya mengeklaim dalam pernyataan video bahwa pihak berwenang belum menyerahkan jenazah suaminya karena menunggu jejak racun saraf Novichok hilang.
Presiden AS Joe Biden tidak memberikan rincian, tetapi dia mengatakan akan memberikan lebih banyak informasi tentang paket sanksi tersebut pada hari Jumat, menjelang dua tahun invasi Rusia ke Ukraina.
"Paket sanksi besar akan membuat Rusia bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Navalny dan menanggapi perang kejam dan brutal yang kini telah berlangsung selama dua tahun," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan sanksi baru ini akan menyasar berbagai hal, termasuk pertahanan dan basis industri Rusia, serta sumber pendapatan bagi perekonomian negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut.
Menurut seorang pejabat senior AS, paket sanksi telah direncanakan untuk menandai ulang tahun kedua perang Rusia-Ukraina, yang kini akan dipertimbangkan kembali dan ditambah oleh Washington sebagai tanggapan atas kematian rival paling menonjol Putin.
Pihak berwenang Rusia mengatakan penyebab kematian mendadak Navalny yang berusia 47 tahun pada 16 Februari di penjara utara Lingkaran Arktik masih belum diketahui.
Menurut pihak Navalny, Rusia telah menolak untuk menyerahkan jenazah Navalny kepada keluarganya selama dua minggu ke depan saat pemeriksaan awal berlanjut.
Pada hari Selasa, ibu Navalny, Lyudmila Navalnaya, mendesak Putin untuk segera menyerahkan jenazah putranya agar dia dapat menguburkannya.
Tuntutan itu juga diamini oleh janda Navalny, Yulia Navalnaya, yang sebelumnya mengeklaim dalam pernyataan video bahwa pihak berwenang belum menyerahkan jenazah suaminya karena menunggu jejak racun saraf Novichok hilang.