Rusia: Mempersenjatai Ukraina dengan F-16 Dapat Memicu Perang Nuklir

Kamis, 22 Februari 2024 - 20:01 WIB
loading...
Rusia: Mempersenjatai Ukraina dengan F-16 Dapat Memicu Perang Nuklir
Jet tempur F-16 Angkatan Udara Belanda terbang di wilayah utara dan timur laut NATO. Foto/REUTERS/Piroschka van de Wouw
A A A
MOSKOW - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan memasok jet tempur F-16 ke Ukraina menimbulkan risiko menyebabkan konflik nuklir.

Negara-negara anggota NATO saat ini sedang melatih pilot Ukraina untuk mengoperasikan F-16 menjelang penyerahan pesawat tersebut.

Kiev telah meminta jet tempur Barat selama berbulan-bulan, dengan mengatakan jet tersebut diperlukan untuk memerangi superioritas udara Rusia.

“Pecahnya konflik nuklir yang tidak disengaja bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan, itulah sebabnya semua intrik di sekitar Ukraina berbahaya,” ujar Medvedev dalam wawancara panjang dengan jurnalis Rusia, seperti dikutip TASS, Kamis (22/2/2024).

Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional Rusia itu mengutip pesawat rancangan AS sebagai kemungkinan pemicu perang nuklir.

Dia mencatat Kiev menginginkan pesawat tersebut meskipun tidak memiliki infrastruktur darat untuk mengoperasikannya.

”Jadi jika salah satu dari pesawat tersebut lepas landas dari negara NATO (dalam misi Ukraina), apa yang akan terjadi? Serangan terhadap Rusia. Saya tidak akan menjelaskan apa yang mungkin terjadi selanjutnya,” papar dia.

Dia menekankan, “Perkembangan seperti itu bahkan mungkin tidak disetujui oleh kepemimpinan NATO dan AS.”



Para pejabat Rusia sebelumnya memperingatkan pengiriman F-16 ke Ukraina akan sangat bermasalah, mengingat jet tersebut dapat menyebarkan bom gravitasi nuklir.

Medvedev mengatakan kebuntuan Rusia dengan AS dan sekutunya tidak berada pada tahap yang akan memaksa orang untuk bersembunyi di tempat perlindungan nuklir, namun menggambarkannya sebagai hal yang lebih buruk daripada Krisis Rudal Kuba tahun 1962.

“Jam kiamat sedang berjalan dan meningkat secara signifikan,” ujar dia.

Jam kiamat yang merupakan representasi dari kemungkinan bencana global yang dikemukakan oleh Bulletin of the Atomic Scientist, saat ini menunjukkan 90 detik menuju tengah malam, naik 10 detik pada tahun lalu.

Jam ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1947, ketika disetel pada pukul 23:53. Waktu yang paling optimis adalah pada tahun 1990-an, ketika waktu menunjukkan 17 menit menjelang tengah malam. Waktunya saat ini adalah yang paling dekat dengan tengah malam atau ‘hari kiamat’.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)