Media AS Soroti Pemilu Indonesia, Sebut Jokowi Biang Kemunduran Demokrasi
loading...
A
A
A
"Gibran dengan cepat bergabung dengan Prabowo, meninggalkan kesan bahwa presiden telah menggunakan pengaruhnya untuk memengaruhi Mahkamah Konstitusi," tulis New York Times.
Prabowo menyebut dirinya sebagai calon penerus Jokowi, dengan mengatakan pada bulan ini bahwa kebijakan Jokowi “sangat, sangat bermanfaat bagi seluruh rakyat.”
"Tapi dia adalah pilihan yang terpolarisasi," imbuh New York Times.
Menurut media AS tersebut, bagi banyak orang Indonesia, Prabowo melambangkan pemerintahan diktator Soeharto yang brutal selama tiga dekade. Pak Prabowo menikah dengan salah satu putri Soeharto dan menjabat sebagai jenderal di militernya, yang terkenal karena pelanggaran hak asasi manusia. "Pada tahun 1998, Prabowo diberhentikan dari militer karena memerintahkan penculikan aktivis mahasiswa," sambung laporan media Amerika tersebut.
Sosok capres Anies Baswedan juga disoroti New York Times, dianggap dekat dengan para pengkhotbah radikal—yang telah membuat banyak pemilih khawatir.
Kritik Anies terhadap Jokowi dalam debat capres juga diulas media Amerika tersebut. Anies berargumentasi bahwa rencana Presiden Jokowi untuk memindahkan ibu kota ke pulau lain tidak akan menghasilkan pembangunan yang adil, dan dia telah memperingatkan akan kembalinya nepotisme.
Prabowo menyebut dirinya sebagai calon penerus Jokowi, dengan mengatakan pada bulan ini bahwa kebijakan Jokowi “sangat, sangat bermanfaat bagi seluruh rakyat.”
"Tapi dia adalah pilihan yang terpolarisasi," imbuh New York Times.
Menurut media AS tersebut, bagi banyak orang Indonesia, Prabowo melambangkan pemerintahan diktator Soeharto yang brutal selama tiga dekade. Pak Prabowo menikah dengan salah satu putri Soeharto dan menjabat sebagai jenderal di militernya, yang terkenal karena pelanggaran hak asasi manusia. "Pada tahun 1998, Prabowo diberhentikan dari militer karena memerintahkan penculikan aktivis mahasiswa," sambung laporan media Amerika tersebut.
Sosok capres Anies Baswedan juga disoroti New York Times, dianggap dekat dengan para pengkhotbah radikal—yang telah membuat banyak pemilih khawatir.
Kritik Anies terhadap Jokowi dalam debat capres juga diulas media Amerika tersebut. Anies berargumentasi bahwa rencana Presiden Jokowi untuk memindahkan ibu kota ke pulau lain tidak akan menghasilkan pembangunan yang adil, dan dia telah memperingatkan akan kembalinya nepotisme.
(mas)