Irak Bersiap Eksekusi Mati Para Teroris ISIS sebagai Pembalasan

Jum'at, 29 Juni 2018 - 06:04 WIB
Irak Bersiap Eksekusi Mati Para Teroris ISIS sebagai Pembalasan
Irak Bersiap Eksekusi Mati Para Teroris ISIS sebagai Pembalasan
A A A
BAGHDAD - Pihak berwenang Irak bersiap menjalankan eksekusi mati terhadap para anggota teroris ISIS atau Daesh yang telah dijatuhi hukuman mati. Eksekusi yang akan dijalankan ini sebagai pembalasan atas kematian delapan tawanan yang dibunuh kelompok tersebut.

Perintah eksekusi mati datang dari Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi. "Abadi memerintahkan eksekusi segera teroris yang dijatuhi hukuman mati, yang hukumannya telah melewati tahap yang menentukan," bunyi pernyataan kantor PM Abadi mengacu pada para narapidana Daesh yang kesempatan bandingnya telah habis.

Lebih dari 300 orang, termasuk sekitar 100 wanita asing, telah dijatuhi hukuman mati di Irak dan 185 lainnya dihukum penjara seumur hidup atas tuduhan menjadi anggota kelompok ISIS.

Sebagian besar wanita yang telah dijatuhi hukuman adalah warga Turki dan negara lain pecahan Soviet. Seorang pria asal Rusia dan seorang warga Belgia telah di ambang eksekusi mati.

PM Abadi pada hari Kamis berjanji untuk membalaskan kematian delapan orang yang ditawan ISIS. Janji itu disampaikan sehari setelah jasad delapan orang itu ditemukan di sepanjang jalan raya di Baghdad utara.

"Pasukan keamanan dan militer kami akan melakukan pembalasan yang kuat terhadap sel-sel teroris ini," katanya kepada para pejabat militer senior dan para menteri, yang dikutip The Guardian, Jumat (29/6/2018). "Kami berjanji bahwa kami akan membunuh atau menangkap mereka yang melakukan kejahatan ini."

Jasad delapan tawanan itu ditemukan di Tal al-Sharaf, Provinsi Salahuddin. Menurut militer Irak, jasad-jasad korban telah membusuk dengan kondisi diikat dengan rompi peledak.

Para korban itu termasuk enam orang yang diculik ISIS dan pernah ditunjukkan dalam video. Saat itu kondisi mereka mengalami luka memar yang parah di wajah.

ISISI mengklaim para tawanan itu adalah perwira polisi Irak maupun anggota pasukan paramiliter Hashed al-Shaabi.

Dalam video itu, kelompok ISIS mengancam akan mengeksekusi para tawanan kecuali Baghdad membebaskan para wanita yang ditahan di penjara dalam waktu tiga hari.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3059 seconds (0.1#10.140)