Saudi Tolak Normalisasi Diplomasi dengan Israel, Ini Respons Palestina

Rabu, 07 Februari 2024 - 21:40 WIB
loading...
Saudi Tolak Normalisasi Diplomasi dengan Israel, Ini Respons Palestina
Palestina menyambut baik sikap Saudi menolak normalisasi hubungan dengan Israel. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Otoritas Palestina (PA) berterima kasih kepada Arab Saudi atas sikapnya terhadap normalisasi hubungan dengan Israel. Kerajaan Arab Saudi sebelumnya mengatakan pihaknya tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa negara Palestina.

Presiden PA Mahmoud Abbas menyambut baik posisi kerajaan yang tidak akan melanjutkan hubungan diplomatik dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina dan penarikan penuh tentara Israel dari Gaza, Wafa melaporkan.

Hal ini terjadi setelah Kementerian Luar Negeri Saudi menguraikan “posisi tegasnya” dalam sebuah pernyataan hari ini, dua hari setelah Menteri Luar Negeri AS Blinken bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di tengah tur ke wilayah di mana ia berharap dapat mendorong hubungan Arab-Israel.

Sebelumnya, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyampaikan apresiasinya kepada Arab Saudi atas sikapnya dalam normalisasi hubungan dengan Israel.

“Kami berterima kasih kepada Arab Saudi atas sikap tegas dan upayanya untuk membela rakyat Palestina dan perjuangan mereka,” kata Sekretaris Jenderal PLO Hussein al-Sheikh dalam sebuah postingan di X.

Sebelumnya, Arab Saudi mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa mereka tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina merdeka diakui berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Demikian diungkapkan kementerian luar negeri Arab Saudi pada Rabu.

Riyadh mengulangi seruannya agar anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang belum mengakui negara Palestina yang berbatasan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya pada tahun 1967, untuk melakukan hal yang sama.



Pernyataan tersebut mengacu pada negara yang telah lama ingin dibangun oleh Palestina bersama Israel di wilayah yang diduduki Israel dalam perang tahun 1967: Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza.

Pernyataan itu menambahkan bahwa “agresi Israel” terhadap Jalur Gaza juga harus dihentikan dan pasukan Israel harus mundur dari wilayah tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1649 seconds (0.1#10.140)