Badai Salju Ganggu Mudik Imlek di China

Rabu, 07 Februari 2024 - 22:02 WIB
loading...
Badai Salju Ganggu Mudik Imlek di China
Badai salju mengganggu perjalan warga China yang ingin merayakan Imlek. Foto/Reuters
A A A
BEIJING - Badai salju dan hujan yang membekukan telah mengganggu transportasi di sebagian besar wilayah China ketika jutaan orang melakukan perjalanan untuk liburan Tahun Baru Imlek .

Ratusan penerbangan dan layanan kereta api telah dibatalkan sementara pengendara terdampar di jalan raya yang membeku selama berhari-hari.

Liburan ini memicu “migrasi manusia tahunan terbesar” ketika jutaan orang di China melakukan perjalanan ke kampung halaman mereka.

Perjalanan juga meningkat setelah pembatasan Covid-19 dicabut lebih dari setahun yang lalu.

Pihak berwenang memperkirakan 480 juta perjalanan akan dilakukan untuk merayakan Tahun Baru Imlek, yang juga dikenal sebagai Festival Musim Semi. Tingkat perjalannya 40% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Badan meteorologi China telah memperingatkan cuaca musim dingin terburuk sejak tahun 2008. Wilayah tengah negara tersebut – termasuk provinsi seperti Hebei, Hubei, dan Anhui – terkena dampak paling parah dari kondisi beku ini.

Di media sosial, masyarakat China mengatakan cuaca dingin yang parah merusak rencana mereka untuk berkumpul kembali dengan keluarga. Mereka mengunggah foto-foto mereka yang terdampar di kereta dan stasiun kereta api saat kabel listrik terputus.

Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal 10 Februari, hari Sabtu.

“Ketika Festival Musim Semi bertepatan dengan badai salju: Warga tidak dapat meninggalkan kota Wuhan tiga tahun lalu [karena wabah Covid-19]. Sekarang, tiga tahun kemudian, kami tidak dapat memasukinya,” menurut sebuah postingan di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Pengguna X memposting video yang menunjukkan stasiun kereta api yang penuh sesak dengan barisan orang yang terjebak di eskalator karena terlalu ramai untuk mereka bergerak.

Beberapa pengguna mengucapkan terima kasih kepada mereka yang berani menghadapi cuaca dingin dengan mengantarkan makanan dan air panas kepada penumpang yang terjebak di jalan yang licin. Salah satu video menunjukkan seorang wanita di Xiantao, sebuah kota di provinsi Hubei, menggunakan sistem katrol untuk mengisi ulang botol air milik mereka yang terdampar di jalan raya. “Kamu tinggal memasukkan botolmu ke keranjang. Tidak perlu bayar,” ujarnya.

Sekitar 255 kota di seluruh negeri telah mengalami hari-hari ketika suhu rata-rata harian turun di bawah 0C, jauh melebihi kondisi tahun-tahun sebelumnya.



Hampir 100 stasiun tol di Anhui telah memblokir akses mobil karena kondisi cuaca dingin. Pada hari Senin, lembaga penyiaran negara CCTV melaporkan bahwa 4.000 kendaraan terjebak di jalan.

Satu orang tewas dan 13 lainnya terluka di sebuah kota di provinsi Hunan pada hari Senin setelah atap runtuh akibat hujan salju lebat di pasar lokal.

CCTV melaporkan, pemerintah pusat China mengatakan akan mengucurkan 141 juta yuan (USD20 juta) untuk mendanai pembersihan salju mendesak di jalan raya dan pekerjaan terkait di 11 provinsi.

BBC melaporkan, cuaca dingin diperkirakan akan segera mereda, dan pihak berwenang mencabut peringatan badai salju paling parah pada hari Rabu. Salju akan terus berlanjut di China selatan dan tengah, namun cuaca diperkirakan akan menjadi lebih hangat pada hari Jumat.

(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1753 seconds (0.1#10.140)