Puluhan Warga Israel Melakukan Tur Provokasi ke Masjid Al-Aqsa
loading...
A
A
A
GAZA - Puluhan warga Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa, kompleks suci ketiga umat Islam, di Yerusalem Timur yang diduduki.
"Kelompok Israel tersebut melakukan tur provokatif di halaman Masjid Al-Aqsa dan melakukan upacara keagamaan," kata para saksi yang mengutip pernyataan tersebut, dilansir Wafa, kantor berita Palestina.
Pekan lalu, pasukan Israel mencegah jamaah Muslim mencapai Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat.
Padahal, memasuki bagian mana pun dari kompleks Masjid Al-Aqsa dilarang bagi orang Yahudi karena sifat suci situs tersebut. Al-Aqsa adalah nama yang diberikan untuk keseluruhan kompleks dan merupakan rumah bagi dua tempat suci umat Islam: Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa, juga dikenal sebagai Masjid Qibli, yang dibangun pada abad kedelapan.
Aksi serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Pada Oktober 2023, puluhan pemukim pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki untuk memperingati hari kelima Sukkot. Ribuan warga Israel telah melakukan tur provokatif ke kompleks masjid menyusul seruan kelompok ultranasionalis Yahudi.
Pada Desember 2021, warga Yahudi Israel menyamar sebagai Muslim untuk menyelinap ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, lapor berita Channel 13 Israel.
Organisasi ekstrem Israel, Returning to the Mount, yang mempromosikan masuknya orang Yahudi dan berdoa di kompleks tersebut, memicu kekhawatiran di kalangan pejabat keamanan, yang memperingatkan bahwa tindakan mereka dapat memicu kekerasan di tempat suci umat Islam.
Orang-orang Yahudi menyebut kompleks Masjid Al-Aqsa sebagai “Gunung Bait Suci”, dan mengklaim bahwa tempat itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Raphael Morris, ketua kelompok Returning to the Mount, mengatakan kepada Channel 13, kelompok tersebut menekankan untuk tampil seperti orang Arab agar tidak menimbulkan kecurigaan terhadap penjaga Masjid Al-Aqsa atau Departemen Wakaf Islam yang dikelola Yordania, yang mengawasi tempat-tempat suci di Yerusalem.
Sejak tahun 2003, Israel mengizinkan pemukim memasuki kompleks tersebut hampir setiap hari. Puluhan warga Yahudi Israel menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa dari Gerbang Mughrabi setiap hari, di bawah perlindungan polisi pendudukan Israel, dan melakukan tur provokatif, serta melakukan salat Talmud.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967.
Mereka mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
"Kelompok Israel tersebut melakukan tur provokatif di halaman Masjid Al-Aqsa dan melakukan upacara keagamaan," kata para saksi yang mengutip pernyataan tersebut, dilansir Wafa, kantor berita Palestina.
Pekan lalu, pasukan Israel mencegah jamaah Muslim mencapai Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat.
Padahal, memasuki bagian mana pun dari kompleks Masjid Al-Aqsa dilarang bagi orang Yahudi karena sifat suci situs tersebut. Al-Aqsa adalah nama yang diberikan untuk keseluruhan kompleks dan merupakan rumah bagi dua tempat suci umat Islam: Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa, juga dikenal sebagai Masjid Qibli, yang dibangun pada abad kedelapan.
Aksi serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Pada Oktober 2023, puluhan pemukim pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki untuk memperingati hari kelima Sukkot. Ribuan warga Israel telah melakukan tur provokatif ke kompleks masjid menyusul seruan kelompok ultranasionalis Yahudi.
Pada Desember 2021, warga Yahudi Israel menyamar sebagai Muslim untuk menyelinap ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, lapor berita Channel 13 Israel.
Organisasi ekstrem Israel, Returning to the Mount, yang mempromosikan masuknya orang Yahudi dan berdoa di kompleks tersebut, memicu kekhawatiran di kalangan pejabat keamanan, yang memperingatkan bahwa tindakan mereka dapat memicu kekerasan di tempat suci umat Islam.
Orang-orang Yahudi menyebut kompleks Masjid Al-Aqsa sebagai “Gunung Bait Suci”, dan mengklaim bahwa tempat itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Raphael Morris, ketua kelompok Returning to the Mount, mengatakan kepada Channel 13, kelompok tersebut menekankan untuk tampil seperti orang Arab agar tidak menimbulkan kecurigaan terhadap penjaga Masjid Al-Aqsa atau Departemen Wakaf Islam yang dikelola Yordania, yang mengawasi tempat-tempat suci di Yerusalem.
Sejak tahun 2003, Israel mengizinkan pemukim memasuki kompleks tersebut hampir setiap hari. Puluhan warga Yahudi Israel menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa dari Gerbang Mughrabi setiap hari, di bawah perlindungan polisi pendudukan Israel, dan melakukan tur provokatif, serta melakukan salat Talmud.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967.
Mereka mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
(ahm)