Antisipasi Konflik Laut Merah Meluas, Arab Saudi Borong Senjata dan Armada Tempur dari Korea Selatan

Senin, 05 Februari 2024 - 15:07 WIB
loading...
Antisipasi Konflik Laut...
Arab Saudi meningkatkan kekuatan militer karena khawatir krisis Laut Merah akan meluas. Foto/Reuters
A A A
RIYADH - Korea Selatan dan Arab Saudi menandatangani nota kesepahaman untuk memperluas kerja sama pertahanan. Itu terjadi ketika Seoul berupaya untuk melanjutkan penjualan senjata di wilayah Timur Tengah.

Perjanjian tersebut akan membuat keduanya membentuk komite bersama untuk membentuk kelompok kerja penelitian dan pengembangan sistem persenjataan serta produksi untuk melanjutkan kerja sama di bidang pertahanan. Demikian diungkapkan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik, yang mengunjungi Riyadh untuk Pameran Pertahanan Dunia sebagai bagian dari perjalanan selama seminggu ke Timur Tengah, dan Menteri Pertahanan Saudi Khalid bin Salman Al Saud hadir saat penandatanganan perjanjian tersebut.

Juru bicara DAPA tidak memberikan rincian lebih lanjut ketika ditanya tentang perjanjian tersebut pada konferensi media pada Senin (5/2/2024).

Korea Selatan berupaya meningkatkan penjualan untuk menjadi salah satu pemasok senjata terbesar di dunia, meskipun persaingan ketat dari eksportir senjata global lainnya.



Penjualan senjatanya melonjak menjadi USD17 miliar pada tahun 2022 dari USD7,25 miliar pada tahun sebelumnya.

Kamar Dagang dan Industri Korea melaporkan, ekspor senjata negara tersebut ke Timur Tengah tumbuh hampir sepuluh kali lipat antara tahun 2013 dan 2022.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan Korea Selatan Hanwha, Poongsan dan LIG Nex1 menyelesaikan kesepakatan dengan Arab Saudi, yang secara kolektif bernilai sekitar USD989 juta, untuk beberapa peluncur roket, amunisi dan sistem elektro-optik, dan lebih banyak kesepakatan lagi yang sedang dikerjakan, menurut laporan bulan November.

“Negara-negara Teluk Arab berupaya mendiversifikasi sumber pengadaan pertahanan dan kemitraan mereka di luar pemasok tradisional mereka di Barat,” demikian analisis Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) yang berbasis di London, dilansir Reuters.

“Dan Seoul dapat menawarkan alternatif peralatan yang semakin canggih, seringkali dengan harga yang kompetitif dan waktu tunggu yang lebih singkat.”

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
85 Persen Insiatif Visi...
85 Persen Insiatif Visi 2030 Sudah Tercapai, Akankah Citra Saudi Berubah?
5 Fakta Pangeran Al...
5 Fakta Pangeran Al Waleed, Sleeping Prince yang Sudah Koma 19 Tahun
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
Lagi Asyik Makan di...
Lagi Asyik Makan di Restoran Seoul, Dubes Israel Ketakutan Diteriaki Genosida oleh Aktivis
Kisah Pangeran Arab...
Kisah Pangeran Arab Saudi Koma 20 Tahun: Sleeping Prince Ultah Ke-36 tapi Tak Kunjung Bangun
Mantan Presiden Korsel...
Mantan Presiden Korsel Didakwa Korupsi karena Minta Pekerjaan untuk Menantunya
Terungkap! Sheikh Zayed...
Terungkap! Sheikh Zayed Pernah Ragukan AS Akan Lindungi Pemimpin Arab saat Krisis
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang Perusak Berbobot 5 Ribu Ton
Presiden Filipina Marcos...
Presiden Filipina Marcos Jr Teken UU Pemakaman Islam, RS Dilarang Tahan Jenazah Muslim
Rekomendasi
Pope Francis dan Dialog...
Pope Francis dan Dialog Antaragama untuk Perdamaian
Rhenald Kasali Mundur...
Rhenald Kasali Mundur dari Komut Pos Indonesia, Ini Sosok Penggantinya
Bacaan Surat Maryam...
Bacaan Surat Maryam Ayat 1-16 untuk Ibu Hamil Beserta Tata Caranya
Berita Terkini
Apa Sebenarnya Tugas...
Apa Sebenarnya Tugas Seorang Paus di Negara Terkecil di Dunia? Ternyata Ada 7
10 menit yang lalu
Presiden Palestina Mahmoud...
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tunjuk Calon Penggantinya setelah Berkuasa 21 Tahun
57 menit yang lalu
Gulingkan Assad, Ahmed...
Gulingkan Assad, Ahmed al-Sharaa Ingin Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel
1 jam yang lalu
Terancam Perang dengan...
Terancam Perang dengan India, Pakistan Siap Investigasi Netral Pembantaian 26 Turis Hindu di Kashmir
2 jam yang lalu
Terungkap, Putra Wakil...
Terungkap, Putra Wakil Bos CIA Tewas dalam Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
3 jam yang lalu
Jenderal Senior Rusia...
Jenderal Senior Rusia Dihabisi dengan Bom Mobil, Trump: Ini Masalah Besar!
4 jam yang lalu
Infografis
Latihan Tempur, China...
Latihan Tempur, China Kerahkan 2 Kapal Induk di Laut China Selatan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved