Inilah Sosok 4 Ekstremis Israel yang Dihajar Sanksi AS

Sabtu, 03 Februari 2024 - 13:12 WIB
loading...
A A A
Chasdai, yang telah lama diawasi oleh dinas keamanan, ditahan selama tiga bulan dalam tahanan administratif, sebuah tindakan yang jarang digunakan terhadap warga Israel.

Meskipun kerusuhan tersebut dikecam oleh politisi Israel dan masyarakat internasional, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengkritik penahanan Chasdai sebagai tindakan yang "tidak demokratis" dan menggambarkan dia dan sesama pemukim sebagai tindakan yang "heroik".

Menurut laporan surat kabar Haaretz, dia sebelumnya ditangkap karena mengancam seorang petugas polisi, membuat zat berbahaya pada tahun 2015 dan 2017, dan dihukum karena menyerang seorang sopir taksi Palestina dengan gas air mata.

2. Einan Tanjil


Einan Tanjil (21), menurut Departemen Luar Negeri AS, terlibat dalam penyerangan terhadap petani Palestina dan aktivis sayap kiri Israel dengan batu dan pentungan, yang mengakibatkan "cedera yang memerlukan perawatan medis".

Pada tahun 2021, Tanjil didakwa menyerang aktivis Israel Neta Ben-Porat (19) dengan pentungan, memukuli kepala dan kakinya saat dia mencoba membantu warga Palestina memanen buah zaitun di dekat kota Surif, Tepi Barat. Surat dakwaan juga mengatakan dia memiliki pisau dan gas air mata.

3. Shalom Zicherman


Pada bulan Juni, Shalom Zicherman (32) menjadi terkenal ketika rekaman video dirinya menyerang para aktivis Israel dan kendaraan mereka di Tepi Barat beredar secara online.

Zicherman, yang berasal dari pemukiman ilegal Mitzpe Yair, terlihat menghalangi mereka di jalan dan berusaha memecahkan jendela kendaraan yang lewat dengan aktivis di dalamnya.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, Zicherman menyudutkan setidaknya dua aktivis dan melukai keduanya. Dia didakwa pada tahun 2022 atas serangan tersebut dan persidangannya masih berlangsung.

Aktivis Israel Itai Feitelson, yang pertama kali mengunggah rekaman serangan tersebut, mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya kasus yang dia ketahui secara pribadi di mana seorang pemukim diadili karena melakukan kekerasan, namun mengatakan: "Pada akhirnya, Shalomlah yang menjadi kambing hitam."

4. Yinon Levi


Departemen Luar Negeri AS menggambarkan Yinon Levi (31) sebagai pemimpin sekelompok pemukim yang terlibat dalam tindakan yang menciptakan suasana ketakutan di Tepi Barat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1617 seconds (0.1#10.140)