43 Tokoh Zionis Desak Netanyahu Digulingkan, Dianggap Ancaman Eksistensi Israel

Minggu, 28 Januari 2024 - 13:40 WIB
loading...
A A A
Hampir setengah juta orang telah meninggalkan negara itu.

Pergolakan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya menyebabkan kekurangan tenaga kerja bahkan sebelum blokade efektif kelompok Houthi terhadap Laut Merah dalam beberapa pekan terakhir semakin merusak perekonomian Israel.

Ketika Israel menarik ribuan tentara dari Gaza awal bulan ini, juru bicara militer Israel Laksamana Daniel Hagari mengakui bahwa pemerintah berharap untuk “meringankan beban perekonomian.”

Namun masyarakat Israel menghadapi kekacauan politik sebelum tanggal 7 Oktober ketika para demonstran membanjiri jalan-jalan untuk memprotes rencana paket reformasi peradilan Netanyahu.

Mahkamah Agung Israel baru-baru ini membatalkan undang-undang tersebut, dan memutuskan dalam keputusan 8-7 bahwa usulan perdana menteri akan merugikan karakter inti Negara Israel sebagai negara demokratis.

Para penandatangan surat tersebut menyatakan bahwa kerusakan yang dilakukan Netanyahu terhadap masyarakat Israel memungkinkan terjadinya serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Para pemimpin Iran, Hizbullah, dan Hamas secara terbuka memuji apa yang mereka anggap sebagai proses destabilisasi dan erosi terhadap stabilitas Israel, yang dipimpin oleh Netanyahu, dan mengambil kesempatan untuk merugikan dan merusak keamanan Israel,” imbuh surat mereka.

Sementara itu, mantan perdana menteri Ehud Olmert menyebut Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir sebagai "musuh negara".

Ben Gvir menanggapi pernyataan tersebut dengan sebuah posting-an di X yang menyebut Olmert sebagai perdana menteri yang gagal, dan sekarang menjadi warga negara yang gagal.

Olmert, yang memimpin pemerintahan Israel dari tahun 2006 hingga 2009, merupakan seorang kritikus vokal terhadap PM Netanyahu, para menteri di pemerintahannya, serta cara Netanyahu dan kabinet perangnya menangani pertempuran di Gaza.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1018 seconds (0.1#10.140)