Turki Puji Keputusan Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Cegah Genosida di Gaza

Sabtu, 27 Januari 2024 - 10:01 WIB
loading...
Turki Puji Keputusan...
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto/AP
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut baik keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkan Israel mencegah genosida terhadap rakyat Palestina.

Turki, menurut dia, akan berupaya memastikan “kejahatan perang” Israel tidak luput dari hukuman.

“Saya menganggap keputusan sementara yang diambil Mahkamah Internasional mengenai serangan tidak manusiawi di Gaza sangat berharga dan menyambutnya,” tulis Erdogan di X pada Jumat malam (26/1/2024).

Pemimpin Turki tersebut mencatat keputusan pengadilan tersebut “mengikat negara-negara pihak pada Konvensi Genosida (PBB).”

Dia menyatakan harapan, “Serangan Israel terhadap perempuan, anak-anak dan orang tua akan segera berakhir.”

Pengadilan yang berbasis di Den Haag memutuskan pada Jumat bahwa, “negara Israel harus mengambil semua tindakan untuk mencegah dilakukannya genosida di Gaza, menghukum setiap anggota militer yang melakukan tindakan genosida, menghukum semua seruan publik oleh pejabat untuk melakukan genosida, dan segera mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina.”

Namun pengadilan tidak menuntut Israel menghentikan operasi militernya di Gaza. Afrika Selatan, yang membawa kasus genosida ini ke ICJ, telah meminta agar pengadilan tersebut memerintahkan Israel “segera menghentikan operasi militernya di dan melawan Gaza.”

Baca juga: Sekjen PBB Tegaskan Keputusan Mahkamah Internasional Mengikat

Erdogan telah secara terbuka menyerukan gencatan senjata pada beberapa kesempatan sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas pada Oktober.

Dalam pidatonya Jumat lalu, pemimpin Turki tersebut membandingkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Adolf Hitler.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Setelah Memberontak...
Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri
Turki Kirim Kapal Perang...
Turki Kirim Kapal Perang dan Pesawat Hercules ke Pakistan, Ini 3 Bukti Keterlibatan Tanah Empat Musim
Profil Theodorus I,...
Profil Theodorus I, Paus Kelahiran Palestina yang Jarang Diketahui
Hamas Berharap Paus...
Hamas Berharap Paus Leo XIV Perkuat Dukungan pada Mereka yang Tertindas
Pagar Baru Israel Ubah...
Pagar Baru Israel Ubah Kota Palestina Jadi Penjara Terbuka
Turki Dukung Pakistan,...
Turki Dukung Pakistan, Israel Dukung India, Negara-negara Teluk Ingin Mediasi
5 Negara Menolak Membantu...
5 Negara Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel
Paus Leo XIV Serukan...
Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Breaking News: AS dan...
Breaking News: AS dan China Sepakat "Gencatan Senjata" Perang Tarif 90 Hari
Rekomendasi
Verrell Bramasta Go...
Verrell Bramasta Go Public dengan Fuji: Boleh Kan Kami Bahagia?
Detik-detik Ledakan...
Detik-detik Ledakan Amunisi yang Tewaskan 13 Orang, Tim Sedang Menyusun Detonator di Dalam Lubang
Mengelola Komunikasi...
Mengelola Komunikasi Publik Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah
Berita Terkini
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
Angkatan Udara Pakistan...
Angkatan Udara Pakistan Klaim Menang 6:0 dalam Perang dengan India
Siapa Aurangzeb Ahmed?...
Siapa Aurangzeb Ahmed? Arsitek Perang Pakistan yang Suka Menerapkan Strategi Militer China Kuno
Secara Tak Langsung,...
Secara Tak Langsung, Angkatan Udara India Akui Rafale Ditembak Jatuh Pakistan
Setelah Memberontak...
Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
Infografis
Kebakaran Makin Dahsyat...
Kebakaran Makin Dahsyat di Israel, 7 Pemukiman Dievakuasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved