Putin kepada Assad: Semua Pasukan Asing Akan Pergi

Sabtu, 19 Mei 2018 - 09:18 WIB
Putin kepada Assad: Semua Pasukan Asing Akan Pergi
Putin kepada Assad: Semua Pasukan Asing Akan Pergi
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad angkatan bersenjata asing akan meninggalkan Suriah. Hal itu dikatakan Putin saat bertemu dengan koleganya yang tengah melakukan kunjungan ke Rusia.

"Kami menganggap bahwa, sehubungan dengan kemenangan signifikan dan keberhasilan tentara Suriah dalam perang melawan terorisme, dengan permulaan bagian yang lebih aktif, dengan dimulainya proses politik dalam fase yang lebih aktif, angkatan bersenjata asing akan ditarik dari wilayah Republik Arab Suriah," kata Putin seperti dikutip dari CNN, Sabtu (19/5/2018).

Amerika Serikat (AS), Iran, Turki, Rusia dan beberapa negara lain memiliki pasukan di Suriah. Rusia muncul sebagai pendukung Assad paling kuat, membantu meredam pemberontakan melawan Presiden Suriah itu saat ikut campur tangan atas namanya di tahun 2015.

Iran adalah sekutu Assad penting lainnya. Bersama dengan Hizbullah dan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran lainnya, Iran telah membantu mendukung Presiden yang tengah diperangi itu.

Kunjungan Assad terjadi lebih dari seminggu setelah kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Moskow.

Setelah bertemu dengan Putin, Netanyahu mengatakan Rusia tidak mungkin ikut campur dalam tindakan Israel di Suriah, meskipun Rusia mengutuk serangan udara terbaru Israel pada 9 Mei.

"Mengingat apa yang terjadi di Suriah pada saat ini, ada kebutuhan untuk memastikan kelanjutan koordinasi militer antara militer Rusia dan Pasukan Pertahanan Israel," kata Netanyahu kepada wartawan.

"Dalam pertemuan sebelumnya, pernyataan yang diberikan dikaitkan dengan - atau dibuat oleh - pihak Rusia, itu dimaksudkan untuk membatasi kebebasan kita bertindak atau merugikan kepentingan lain dan itu tidak terjadi, dan saya tidak memiliki dasar untuk berpikir bahwa kali ini akan berbeda," kata Netanyahu.

Israel telah lama berpendapat bahwa kehadiran Iran di Suriah telah tumbuh. Negara Zionis ini telah melakukan beberapa serangan udara terhadap pangkalan militer yang dituduhnya sebagai target Iran dalam beberapa tahun terakhir.

Ketegangan antara dua archrivals regional ini muncul minggu lalu setelah rudal yang diluncurkan dari Suriah menargetkan posisi Israel di Dataran Tinggi Golan. Israel mengklaim Iran menembakkan rudal dalam konfrontasi paling langsung antara negara-negara hingga saat ini, dan mengatakan itu memukul hampir semua kemampuan militer Iran sebagai balasan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5058 seconds (0.1#10.140)