6 Polemik Perundingan Gencatan Senjata Israel dan Hamas yang Terbaru
loading...
A
A
A
Menyusul laporan gencatan senjata mengenai kemajuan kesepakatan, para pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar Haaretz bahwa perbedaan antara kedua pihak masih “sangat besar”.
“Kesenjangan dalam isu-isu penting sangat besar, dan tampaknya hal tersebut tidak dapat dijembatani saat ini. Namun kedua belah pihak terus melakukan pembicaraan tidak langsung dalam upaya menemukan formula yang memungkinkan dilakukannya tindakan,” kata pejabat tersebut.
Sumber lain mengatakan kepada surat kabar Haaretz bahwa Israel berharap "Hamas akan menunjukkan fleksibilitas yang lebih besar dalam posisinya dan memutuskan bahwa mereka bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk mencapai gencatan senjata".
Foto/Reuters
Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi kebencian yang semakin besar di dalam negeri karena masyarakat Israel kehilangan kesabaran atas nasib 136 sandera Israel di Gaza.
Tentara Israel juga telah berjuang untuk mencapai tujuan perang yang dinyatakan, yaitu menyelamatkan tawanan dan membubarkan Hamas, meskipun terjadi pertempuran sengit selama hampir empat bulan.
Selain itu, terdapat peningkatan kebencian dari luar negeri atas kampanye militer Israel, yang telah menewaskan lebih dari 25.000 warga Palestina dan memicu bencana kemanusiaan.
Foto/Reuters
Hamas sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan menyetujui kesepakatan yang tidak mencakup penghentian perang secara langsung.
Namun Israel menolaknya dan malah menawarkan proposal gencatan senjata selama dua bulan sebagai imbalan atas pembebasan para sandera.
Mengutip pejabat Israel, rencana tersebut diberikan kepada mediator Mesir dan Qatar setelah mendapat persetujuan kabinet perang Israel sepuluh hari sebelumnya.
Foto/Reuters
Dalam beberapa minggu terakhir, Israel membuat proposal yang lebih berani yang menyarankan pengusiran para pemimpin senior Hamas dari Jalur Gaza.
“Kesenjangan dalam isu-isu penting sangat besar, dan tampaknya hal tersebut tidak dapat dijembatani saat ini. Namun kedua belah pihak terus melakukan pembicaraan tidak langsung dalam upaya menemukan formula yang memungkinkan dilakukannya tindakan,” kata pejabat tersebut.
Sumber lain mengatakan kepada surat kabar Haaretz bahwa Israel berharap "Hamas akan menunjukkan fleksibilitas yang lebih besar dalam posisinya dan memutuskan bahwa mereka bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk mencapai gencatan senjata".
3. Israel Gagal Mengalahkan Hamas
Foto/Reuters
Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi kebencian yang semakin besar di dalam negeri karena masyarakat Israel kehilangan kesabaran atas nasib 136 sandera Israel di Gaza.
Tentara Israel juga telah berjuang untuk mencapai tujuan perang yang dinyatakan, yaitu menyelamatkan tawanan dan membubarkan Hamas, meskipun terjadi pertempuran sengit selama hampir empat bulan.
Selain itu, terdapat peningkatan kebencian dari luar negeri atas kampanye militer Israel, yang telah menewaskan lebih dari 25.000 warga Palestina dan memicu bencana kemanusiaan.
4. Israel Tawarkan Gencatan Senjata 2 Bulan
Foto/Reuters
Hamas sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan menyetujui kesepakatan yang tidak mencakup penghentian perang secara langsung.
Namun Israel menolaknya dan malah menawarkan proposal gencatan senjata selama dua bulan sebagai imbalan atas pembebasan para sandera.
Mengutip pejabat Israel, rencana tersebut diberikan kepada mediator Mesir dan Qatar setelah mendapat persetujuan kabinet perang Israel sepuluh hari sebelumnya.
5. Israel Mengusir Pemimpin Hamas dari Gaza
Foto/Reuters
Dalam beberapa minggu terakhir, Israel membuat proposal yang lebih berani yang menyarankan pengusiran para pemimpin senior Hamas dari Jalur Gaza.