Israel Usul Kesepakatan Penyanderaan Baru pada Hamas, Penuh Akal-akalan Zionis

Selasa, 23 Januari 2024 - 15:15 WIB
loading...
A A A
Israel siap menghentikan operasi “hingga dua bulan,” gencatan senjata terpanjang yang ditawarkan sejak Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menyatakan perang terhadap Hamas.

Namun, pemerintah tidak siap mengakhiri perang atau membebaskan 6.000 tahanan Palestina, menurut Axios.

Hamas dan Israel harus menyepakati terlebih dahulu berapa banyak tahanan Palestina yang akan dibebaskan untuk setiap tahanan Israel di setiap kategori, dan menegosiasikan nama mereka secara terpisah.

Proposal tersebut juga mencakup “penempatan kembali” Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dari beberapa wilayah Gaza dan memungkinkan “kembalinya secara bertahap” warga Palestina ke Kota Gaza.

Jika Hamas menerima kesepakatan tersebut, operasi IDF di Gaza akan dilanjutkan setelah 60 hari tetapi “cakupan dan intensitasnya akan jauh lebih kecil,” menurut para pejabat yang berbicara dengan Axios.

Israel memperkirakan korban Hamas mencapai 10.000 orang tewas dan 16.000 orang terluka, sementara perkiraan AS yang baru-baru ini diterbitkan lebih rendah.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 25.000 warga Palestina tewas dalam konflik tersebut, dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak.

Mengutip tingginya angka korban sipil yang dilaporkan, Afrika Selatan baru-baru ini mengajukan kasus genosida terhadap Israel ke Mahkamah Internasional.

IDF membantah telah menargetkan warga sipil tanpa pandang bulu dan menuduh Hamas menggunakan manusia sebagai tameng hidup.

Tawaran baru Israel ini dianggap hanya sebagai akal-akalan rezim kolonial Zionis untuk terus melanjutkan genosida di Gaza setelah semua sandera dibebaskan Hamas.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1200 seconds (0.1#10.140)