5 Tujuan Latihan Militer NATO Terbesar sejak Perang Dingin dengan Melibatkan 90.000 Pasukan
loading...
A
A
A
LONDON - NATO akan meluncurkan latihan terbesarnya sejak Perang Dingin minggu depan dengan sekitar 90.000 personel akan ambil bagian dalam latihan perang selama berbulan-bulan. Itu diungkapkankomandan tertinggi aliansi NATO Jenderal Chris Cavoli.
Cavoli mengatakan bahwa latihan tersebut akan melatih pelaksanaan rencana regional NATO, rencana pertahanan pertama yang telah disusun aliansi tersebut dalam beberapa dekade, merinci bagaimana mereka akan menanggapi serangan Rusia.
Foto/Reuters
NATO tidak menyebut nama Rusia dalam pengumumannya. Namun dokumen strategis utamanya mengidentifikasi Moskow sebagai ancaman paling signifikan dan langsung terhadap negara-negara anggota.
Aliansi tersebut juga mengatakan bahwa lebih dari 50 kapal akan ambil bagian, mulai dari kapal induk hingga kapal perusak; lebih dari 80 jet tempur, helikopter dan drone; dan sedikitnya 1.100 kendaraan tempur, termasuk 133 tank dan 533 kendaraan tempur infanteri.
“Steadfast Defender 2024 akan menunjukkan kemampuan NATO untuk dengan cepat mengerahkan pasukan dari Amerika Utara dan bagian lain dari aliansi tersebut untuk memperkuat pertahanan Eropa,” demikian keterangan NATO, dilansir Al Jazeera.
Foto/Reuters
"Permainan perang tersebut akan berisi simulasi skenario konflik yang muncul dengan musuh yang hampir setara”, kata Cavoli kepada wartawan di Brussels setelah pertemuan dua hari dengan para kepala pertahanan nasional.
Pada bagian kedua latihan Steadfast Defender, fokusnya adalah pada pengerahan kekuatan reaksi cepat NATO ke Polandia.
Cavoli mengatakan latihan ini akan menunjukkan “persatuan, kekuatan, dan tekad kita untuk melindungi satu sama lain”.
Foto/Reuters
Negara-negara Baltik, yang dipandang paling berisiko terhadap potensi serangan Rusia, juga akan menjadi lokasi latihan lainnya.
Jerman juga akan menjadi lokasi karena merupakan pusat bala bantuan dan negara-negara yang berada di pinggiran aliansi, termasuk Norwegia dan Rumania.
Pasukan yang ambil bagian dalam latihan tersebut akan berasal dari negara-negara NATO dan Swedia, yang berharap dapat segera bergabung dengan aliansi tersebut.
Foto/Reuters
Pada KTT NATO tahun 2023 yang diadakan di Vilnius, Lituania, sekutu menandatangani rencana regional yang mengakhiri era panjang blok militer yang tidak lagi menyadari perlunya rencana pertahanan skala besar, karena perang terfokus di Timur Tengah atau Afghanistan.
Blok tersebut sebelumnya merasa yakin bahwa tidak ada lagi ancaman dari Rusia.
Foto/Reuters
Melansir Reuters, Ketua Komite Militer NATO, Laksamana Rob Bauer, mengatakan bahwa ini adalah “rekor jumlah pasukan yang dapat kami bawa dan lakukan latihan dalam jumlah tersebut, di seluruh aliansi, melintasi lautan dari AS hingga Eropa.”
Bauer menggambarkannya sebagai "perubahan besar" dibandingkan dengan jumlah pasukan yang dilakukan setahun lalu. Swedia, yang diperkirakan akan bergabung dengan NATO tahun ini, juga akan ambil bagian.
Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan bahwa pemerintah di London akan mengirim 20.000 tentara yang didukung oleh jet tempur canggih, pesawat pengintai, kapal perang dan kapal selam, dan banyak di antaranya dikerahkan di Eropa timur dari bulan Februari hingga Juni.
Latihan terakhir dengan skala yang sama adalah latihan Reforger selama Perang Dingin pada tahun 1988 dengan 125.000 peserta dan latihan Trident Juncture pada tahun 2018 dengan 50.000 peserta, menurut NATO.
Cavoli mengatakan bahwa latihan tersebut akan melatih pelaksanaan rencana regional NATO, rencana pertahanan pertama yang telah disusun aliansi tersebut dalam beberapa dekade, merinci bagaimana mereka akan menanggapi serangan Rusia.
5 Tujuan Latihan Militer NATO Terbesar sejak Perang Dingin dengan Melibatkan 90.000 Pasukan
1. Menyiapkan Diri untuk Berperang Melawan NATO
Foto/Reuters
NATO tidak menyebut nama Rusia dalam pengumumannya. Namun dokumen strategis utamanya mengidentifikasi Moskow sebagai ancaman paling signifikan dan langsung terhadap negara-negara anggota.
Aliansi tersebut juga mengatakan bahwa lebih dari 50 kapal akan ambil bagian, mulai dari kapal induk hingga kapal perusak; lebih dari 80 jet tempur, helikopter dan drone; dan sedikitnya 1.100 kendaraan tempur, termasuk 133 tank dan 533 kendaraan tempur infanteri.
“Steadfast Defender 2024 akan menunjukkan kemampuan NATO untuk dengan cepat mengerahkan pasukan dari Amerika Utara dan bagian lain dari aliansi tersebut untuk memperkuat pertahanan Eropa,” demikian keterangan NATO, dilansir Al Jazeera.
2. Menyiapkan Simulasi Skenario Kekuatan Musuh
Foto/Reuters
"Permainan perang tersebut akan berisi simulasi skenario konflik yang muncul dengan musuh yang hampir setara”, kata Cavoli kepada wartawan di Brussels setelah pertemuan dua hari dengan para kepala pertahanan nasional.
Pada bagian kedua latihan Steadfast Defender, fokusnya adalah pada pengerahan kekuatan reaksi cepat NATO ke Polandia.
Cavoli mengatakan latihan ini akan menunjukkan “persatuan, kekuatan, dan tekad kita untuk melindungi satu sama lain”.
3. Mitigasi Wilayah yang Berisiko Diinvasi Rusia
Foto/Reuters
Negara-negara Baltik, yang dipandang paling berisiko terhadap potensi serangan Rusia, juga akan menjadi lokasi latihan lainnya.
Jerman juga akan menjadi lokasi karena merupakan pusat bala bantuan dan negara-negara yang berada di pinggiran aliansi, termasuk Norwegia dan Rumania.
Pasukan yang ambil bagian dalam latihan tersebut akan berasal dari negara-negara NATO dan Swedia, yang berharap dapat segera bergabung dengan aliansi tersebut.
4. Mewujudkan Rencana Pertahanan Berskala Besar
Foto/Reuters
Pada KTT NATO tahun 2023 yang diadakan di Vilnius, Lituania, sekutu menandatangani rencana regional yang mengakhiri era panjang blok militer yang tidak lagi menyadari perlunya rencana pertahanan skala besar, karena perang terfokus di Timur Tengah atau Afghanistan.
Blok tersebut sebelumnya merasa yakin bahwa tidak ada lagi ancaman dari Rusia.
5. Pamer Kekuatan Terbesar Sepanjang Sejarah
Foto/Reuters
Melansir Reuters, Ketua Komite Militer NATO, Laksamana Rob Bauer, mengatakan bahwa ini adalah “rekor jumlah pasukan yang dapat kami bawa dan lakukan latihan dalam jumlah tersebut, di seluruh aliansi, melintasi lautan dari AS hingga Eropa.”
Bauer menggambarkannya sebagai "perubahan besar" dibandingkan dengan jumlah pasukan yang dilakukan setahun lalu. Swedia, yang diperkirakan akan bergabung dengan NATO tahun ini, juga akan ambil bagian.
Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan bahwa pemerintah di London akan mengirim 20.000 tentara yang didukung oleh jet tempur canggih, pesawat pengintai, kapal perang dan kapal selam, dan banyak di antaranya dikerahkan di Eropa timur dari bulan Februari hingga Juni.
Latihan terakhir dengan skala yang sama adalah latihan Reforger selama Perang Dingin pada tahun 1988 dengan 125.000 peserta dan latihan Trident Juncture pada tahun 2018 dengan 50.000 peserta, menurut NATO.
(ahm)