Serangan Udara Yordania Gempur Suriah Selatan, 11 Orang Tewas
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Sebelas orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan udara Yordania di provinsi As Suwayda di Suriah selatan.
Kabar itu diungkap sumber lokal kepada Sputnik pada Kamis (18/1/2024). “Sebelas orang, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas dalam serangan udara Yordania di provinsi As Suwayda,” ungkap sumber itu.
Serangan itu terjadi pada malam Rabu hingga Kamis, sumber itu menambahkan.
Sebanyak 11 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam dugaan serangan udara Yordania di barat daya Suriah, menurut aktivis dan media setempat.
Beberapa rumah dilaporkan hancur di Arman, kota di provinsi Suweida sekitar 20 km (12 mil) dari perbatasan.
Belum ada komentar langsung dari pihak berwenang di Yordania terkait serangan udara tersebut.
Namun pasukan Yordania diyakini telah melakukan sejumlah serangan udara di Suriah selama setahun terakhir terhadap tersangka penyelundup narkoba dan fasilitas mereka.
Yordania dan sekutu Baratnya mengatakan milisi yang sangat terorganisir dan bersenjata lengkap yang didukung Iran dan beroperasi di wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah berada di balik lonjakan penyelundupan ke Arab Saudi, khususnya amfetamin Captagon, yang permintaannya sangat besar di negara-negara Teluk Arab.
Situs berita Suwayda 24 yang dikelola aktivis melaporkan serangan udara terbaru terjadi pada Kamis pagi di daerah permukiman Arman dan dekat Malah.
Laporan tersebut mengutip para saksi yang mengatakan rumah dua pria, yang diidentifikasi sebagai Omar Talab dan Turki al-Halabi, dihantam dan dihancurkan di Arman.
“Talab, ibu dan bibinya tewas, serta tujuh anggota keluarga Halabi termasuk istri dan dua putrinya yang masih kecil,” ungkap para saksi.
Halabi dan ibunya dilaporkan terjebak di bawah rumah mereka yang runtuh dan diduga tewas.
Suwayda 24 memposting video yang menunjukkan orang-orang mencari korban di satu lokasi. Pemadam kebakaran setempat kemudian mengatakan jenazah Halabi telah ditemukan dan warga sedang mencari orang lain.
Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan sembilan orang tewas dalam serangan terhadap Arman, termasuk lima wanita dan dua anak, dan keenam wanita terjebak di bawah reruntuhan.
Lembaga itu mengutuk apa yang disebutnya “pembantaian” di Arman dan mengatakan ini adalah ketiga kalinya tahun ini pesawat tempur Yordania “melanggar wilayah Suriah”.
“Serangan itu juga menargetkan satu gudang dan rumah di dekatnya yang rusak di Malah, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan,” ungkap laporan itu.
Pada tanggal 8 Januari, Suwayda 24 mengatakan tiga orang tewas dalam dua serangan terpisah yang menghantam satu rumah dan peternakan di kota Shaab serta gudang di Arman.
Salah satu editor situs tersebut, Ryan Marouf, mengatakan kepada kantor berita Reuters keesokan harinya bahwa, “Serangan tersebut tampaknya merupakan eskalasi perang Yordania melawan pengedar narkoba."
Marouf menambahkan, “Pasukan Yordania menargetkan peternakan yang dicurigai menyimpan narkoba sebelum diselundupkan melintasi perbatasan, serta rumah-rumah utama dan tempat persembunyian para pengedar narkoba."
Tentara Yordania juga mengumumkan pada 6 Januari bahwa mereka telah membunuh lima orang dalam bentrokan dengan penyelundup bersenjata yang berusaha menyeberang dari Suriah.
Lihat Juga: Bongkar Sindikat Internasional, Polda Metro Sita 389 Kg Sabu dari Jaringan Jakarta-Afganistan
Kabar itu diungkap sumber lokal kepada Sputnik pada Kamis (18/1/2024). “Sebelas orang, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas dalam serangan udara Yordania di provinsi As Suwayda,” ungkap sumber itu.
Serangan itu terjadi pada malam Rabu hingga Kamis, sumber itu menambahkan.
Sebanyak 11 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam dugaan serangan udara Yordania di barat daya Suriah, menurut aktivis dan media setempat.
Beberapa rumah dilaporkan hancur di Arman, kota di provinsi Suweida sekitar 20 km (12 mil) dari perbatasan.
Belum ada komentar langsung dari pihak berwenang di Yordania terkait serangan udara tersebut.
Namun pasukan Yordania diyakini telah melakukan sejumlah serangan udara di Suriah selama setahun terakhir terhadap tersangka penyelundup narkoba dan fasilitas mereka.
Yordania dan sekutu Baratnya mengatakan milisi yang sangat terorganisir dan bersenjata lengkap yang didukung Iran dan beroperasi di wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah berada di balik lonjakan penyelundupan ke Arab Saudi, khususnya amfetamin Captagon, yang permintaannya sangat besar di negara-negara Teluk Arab.
Situs berita Suwayda 24 yang dikelola aktivis melaporkan serangan udara terbaru terjadi pada Kamis pagi di daerah permukiman Arman dan dekat Malah.
Laporan tersebut mengutip para saksi yang mengatakan rumah dua pria, yang diidentifikasi sebagai Omar Talab dan Turki al-Halabi, dihantam dan dihancurkan di Arman.
“Talab, ibu dan bibinya tewas, serta tujuh anggota keluarga Halabi termasuk istri dan dua putrinya yang masih kecil,” ungkap para saksi.
Halabi dan ibunya dilaporkan terjebak di bawah rumah mereka yang runtuh dan diduga tewas.
Suwayda 24 memposting video yang menunjukkan orang-orang mencari korban di satu lokasi. Pemadam kebakaran setempat kemudian mengatakan jenazah Halabi telah ditemukan dan warga sedang mencari orang lain.
Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan sembilan orang tewas dalam serangan terhadap Arman, termasuk lima wanita dan dua anak, dan keenam wanita terjebak di bawah reruntuhan.
Lembaga itu mengutuk apa yang disebutnya “pembantaian” di Arman dan mengatakan ini adalah ketiga kalinya tahun ini pesawat tempur Yordania “melanggar wilayah Suriah”.
“Serangan itu juga menargetkan satu gudang dan rumah di dekatnya yang rusak di Malah, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan,” ungkap laporan itu.
Pada tanggal 8 Januari, Suwayda 24 mengatakan tiga orang tewas dalam dua serangan terpisah yang menghantam satu rumah dan peternakan di kota Shaab serta gudang di Arman.
Salah satu editor situs tersebut, Ryan Marouf, mengatakan kepada kantor berita Reuters keesokan harinya bahwa, “Serangan tersebut tampaknya merupakan eskalasi perang Yordania melawan pengedar narkoba."
Marouf menambahkan, “Pasukan Yordania menargetkan peternakan yang dicurigai menyimpan narkoba sebelum diselundupkan melintasi perbatasan, serta rumah-rumah utama dan tempat persembunyian para pengedar narkoba."
Tentara Yordania juga mengumumkan pada 6 Januari bahwa mereka telah membunuh lima orang dalam bentrokan dengan penyelundup bersenjata yang berusaha menyeberang dari Suriah.
Lihat Juga: Bongkar Sindikat Internasional, Polda Metro Sita 389 Kg Sabu dari Jaringan Jakarta-Afganistan
(sya)