Militer Zionis Krisis Parah, Separuh dari Pasukan Israel Menolak Perang di Gaza
loading...
A
A
A
Berbagai video yang viral di media sosial memperlihatkan tentara Israel berbicara tentang apa yang mereka alami di Gaza.
“Kami memerangi hantu di Gaza,” adalah kalimat yang digunakan berulang kali, pertama oleh tentara Israel, kemudian oleh media Israel.
Penyebutan "hantu" Gaza terkait dengan taktik perang gerilya yang digunakan Perlawanan Palestina ketika melawan tentara Israel yang menyerang.
Selain cedera fisik, banyak tentara Israel menderita trauma psikologis yang mendalam dan melemahkan.
Yang menarik dari Brigade Hashomer adalah, menurut juru bicara militer Israel yang dikutip oleh KAN, ini adalah brigade cadangan yang dibentuk sekitar sebulan yang lalu di bawah bayang-bayang perang, sebagai respons terhadap kebutuhan operasional pertahanan.
Misi utama brigade ini adalah untuk mengenali kesenjangan logistik dan medis yang sedang ditangani.
Karena infrastruktur personel militer, sebuah brigade tidak dapat berfungsi tanpa separuh pasukannya, karena setiap prajurit menjalankan fungsi tertentu di setiap unit.
Hal ini menunjukkan bahwa militer Israel, yang menderita kerugian besar pada tanggal 7 Oktober di tangan Perlawanan Palestina, masih belum mampu mengatasi akar permasalahannya yang berujung pada kekalahan awal tersebut.
Namun menurut laporan media Israel tersebut, masalahnya lebih besar dari ini.
“Ada tentara yang hingga satu setengah hari sebelum masuk tidak mengenakan baju atau sepatu kedua,” kata seorang tentara cadangan Israel berinisial D kepada KAN.
“Kami memerangi hantu di Gaza,” adalah kalimat yang digunakan berulang kali, pertama oleh tentara Israel, kemudian oleh media Israel.
Penyebutan "hantu" Gaza terkait dengan taktik perang gerilya yang digunakan Perlawanan Palestina ketika melawan tentara Israel yang menyerang.
Selain cedera fisik, banyak tentara Israel menderita trauma psikologis yang mendalam dan melemahkan.
Prajurit Israel Tanpa Baju
Yang menarik dari Brigade Hashomer adalah, menurut juru bicara militer Israel yang dikutip oleh KAN, ini adalah brigade cadangan yang dibentuk sekitar sebulan yang lalu di bawah bayang-bayang perang, sebagai respons terhadap kebutuhan operasional pertahanan.
Misi utama brigade ini adalah untuk mengenali kesenjangan logistik dan medis yang sedang ditangani.
Karena infrastruktur personel militer, sebuah brigade tidak dapat berfungsi tanpa separuh pasukannya, karena setiap prajurit menjalankan fungsi tertentu di setiap unit.
Hal ini menunjukkan bahwa militer Israel, yang menderita kerugian besar pada tanggal 7 Oktober di tangan Perlawanan Palestina, masih belum mampu mengatasi akar permasalahannya yang berujung pada kekalahan awal tersebut.
Namun menurut laporan media Israel tersebut, masalahnya lebih besar dari ini.
“Ada tentara yang hingga satu setengah hari sebelum masuk tidak mengenakan baju atau sepatu kedua,” kata seorang tentara cadangan Israel berinisial D kepada KAN.