AS Kembali Serang Houthi Yaman, Ketegangan di Laut Merah Makin Membara
loading...
A
A
A
SANAA - Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan baru terhadap Houthi pada Selasa (16/1/2024). Kelompok yang bersekutu dengan Iran itu pun mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kapal kargo di Laut Merah.
Serangan terbaru AS itu semakin meningkatkan ketegangan di jalur perairan strategis tersebut ke tingkat yang lebih tinggi.
AS mengatakan serangan itu menargetkan empat rudal balistik anti-kapal yang sedang dipersiapkan Houthi untuk diluncurkan ke kapal komersial di Laut Merah.
Dengan serangan tersebut, Amerika menunjukkan kesediaannya memperdalam aktivitas militernya di Yaman.
Pekan lalu, AS dan Inggris menyerang lebih dari 60 sasaran di Yaman, yang menurut mereka merupakan upaya mencegah Houthi melancarkan serangan maritim.
Kelompok Houthi mengatakan mereka menyerang kapal yang mereka anggap memiliki hubungan dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza sejak perang di sana dimulai pada 7 Oktober.
Namun semakin banyak kapal yang terkena serangan tampaknya tidak ada hubungannya dengan Israel.
AS mengatakan serangan pekan lalu berhasil menargetkan sistem radar, sistem pertahanan udara, serta lokasi penyimpanan dan peluncuran kendaraan udara tak berawak (UAV), rudal jelajah, dan rudal balistik.
Namun para pejabat AS memperingatkan mereka hanya menghancurkan sekitar 20 hingga 30% kemampuan ofensif Houthi.
Sementara itu, kelompok Houthi tampaknya senang menganggap AS sebagai musuh dan tidak menunjukkan kesediaan menghentikan serangan maritim mereka.
Serangan terbaru AS itu semakin meningkatkan ketegangan di jalur perairan strategis tersebut ke tingkat yang lebih tinggi.
AS mengatakan serangan itu menargetkan empat rudal balistik anti-kapal yang sedang dipersiapkan Houthi untuk diluncurkan ke kapal komersial di Laut Merah.
Dengan serangan tersebut, Amerika menunjukkan kesediaannya memperdalam aktivitas militernya di Yaman.
Pekan lalu, AS dan Inggris menyerang lebih dari 60 sasaran di Yaman, yang menurut mereka merupakan upaya mencegah Houthi melancarkan serangan maritim.
Kelompok Houthi mengatakan mereka menyerang kapal yang mereka anggap memiliki hubungan dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza sejak perang di sana dimulai pada 7 Oktober.
Namun semakin banyak kapal yang terkena serangan tampaknya tidak ada hubungannya dengan Israel.
AS mengatakan serangan pekan lalu berhasil menargetkan sistem radar, sistem pertahanan udara, serta lokasi penyimpanan dan peluncuran kendaraan udara tak berawak (UAV), rudal jelajah, dan rudal balistik.
Namun para pejabat AS memperingatkan mereka hanya menghancurkan sekitar 20 hingga 30% kemampuan ofensif Houthi.
Sementara itu, kelompok Houthi tampaknya senang menganggap AS sebagai musuh dan tidak menunjukkan kesediaan menghentikan serangan maritim mereka.