Video Promosi Dianggap Vulgar, Saudi Tutup Pusat Kebugaran Wanita

Minggu, 22 April 2018 - 15:57 WIB
Video Promosi Dianggap Vulgar, Saudi Tutup Pusat Kebugaran Wanita
Video Promosi Dianggap Vulgar, Saudi Tutup Pusat Kebugaran Wanita
A A A
RIYADH - Otoritas olahraga Arab Saudi menutup sebuah sebuah pusat kebugaran wanita di Riyadh, Jumat lalu. Langkah itu diambil setelah video promosi pusat kebugaran yang menampilkan seorang perempuan dengan pakaian olahraga yang ketat memicu kontroversi.

"Kami tidak akan mentoleransi ini," cuit kepala otoritas olahraga Saudi Turki al-Sheikh ketika ia memerintahkan lisensi pusat kebugaran itu dicabut seperti dikutip dari AFP, Minggu (22/4/2018).

Turki, seorang penasehat untuk Putra Mahkota Mohammad bin Salman, juga mengatakan kepada pihak berwenang untuk menyelidiki dan menuntut mereka yang berada di balik video itu.

Video itu, yang beredar luas di media sosial tetapi tidak dapat diverifikasi secara independen oleh AFP, menunjukkan seorang perempuan dengan rambut tidak tertutup berjalan di sekitar apa yang tampaknya sebagai pusat kebugaran dan menendang karung tinju.

Otoritas Olahraga Umum mengatakan video itu berisi adegan yang dapat merusak moral publik.

Perempuan di Arab Saudi diminta untuk mengenakan jubah abaya yang menyelubungi tubuh dan menutupi rambut mereka di depan umum di beberapa bagian kerajaan ultra-konservatif, yang memiliki beberapa pembatasan paling keras di dunia terhadap perempuan.

Juli lalu, polisi menanyai seorang perempuan setelah dia muncul dalam serangkaian video, awalnya diposting ke Snapchat, memakai crop top dan rok mini.

Dalam video itu ia berjalan melalui benteng bersejarah Ushaiqer, utara Riyadh, dan bermain-main dengan pasir di bukit-bukit pasir. Ia kemudian dibebaskan tanpa tuduhan.

Baca Juga: Perempuan Saudi yang Keluyuran Pakai Rok Mini Telah Ditangkap

Arab Saudi, di tengah-tengah upaya liberalisasi yang meluas, telah membolehkan perempuan untuk mengemudi dari bulan Juni dan baru-baru ini mengizinkan mereka memasuki stadion olahraga untuk pertama kalinya.

Pemerintah Saudi juga berusaha untuk memulai olahraga perempuan dan kelas pendidikan jasmani untuk anak perempuan, setelah larangannya dicabut pada tahun 2014.

Meski begitu, kerajaan Saudi masih menuntut perempuan untuk meminta izin dari wali laki-laki - biasanya ayah, suami atau saudara laki-laki - untuk belajar, bekerja atau bepergian.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3280 seconds (0.1#10.140)