Perempuan Saudi yang Keluyuran Pakai Rok Mini Telah Ditangkap

Rabu, 19 Juli 2017 - 07:32 WIB
Perempuan Saudi yang...
Perempuan Saudi yang Keluyuran Pakai Rok Mini Telah Ditangkap
A A A
RIYADH - Petugas polisi di Arab Saudi telah menangkap seorang perempuan yang keluyuran mengenakan rok mini di tempat umum. Aksi perempuan yang dikenal dengan nama Khulood itu memicu perdebatan publik setelah videonya menyebar di media sosial.

Penangkapan terjadi pada hari Selasa. Tindakannya dianggap melanggar aturan berpakaian yang berlaku di Kerajaan Arab Saudi.

Khulood, dalam video yang diunggah di media sosial, memperlihatkan kaki dan perutnya sedang berjalan-jalan di situs benteng kuno di Ushaiager di Provinsi Najd. Najd adalah tempat kelahiran gerakan Wahabi yang ultrakonservatif.

Video Khulood semula diunggah diunggah ke Snapchat akhir pekan lalu. Namun dengan cepat disebarkan secara online oleh oleh orang-orang yang mendukung keberaniannya. Sebagian orang yang menentang menyerukan agar perempuan muda itu ditangkap.

Baca: Berkeliaran Pakai Rok Mini di Tempat Umum, Wanita Saudi Picu Perdebatan

Pihak Kepolisian di Riyadh, seperti dilaporkan stasiun televisi Alekhbariya, mengaku sudah menyerahkan Khulood ke kantor kejaksaan.”Kami menuntut ke pengadilan untuk model Khulood,” tulis media yang dikelola negara itu di akun Twitter-nya, seperti dikutip New York Times, Rabu (19/7/2017).

Komite untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan atau dikenal sebagai polisi agama sebelumnya telah mengumumkan penyelidikan terhadap Khulood setelah videonya memicu perdebatan sengit di kalangan publik. ”Menyita video klip seorang gadis dengan pakaian yang tidak pantas dan telah membuka penyelidikan dengan otoritas yang relevan,” kata pihak komite.

Seorang wartawan bernama Khaled Zidan termasuk salah satu yang menentang aksi berani Khulood. ”Kembalinya Haia (polisi agama) di sini adalah suatu keharusan,” katanya.

Sedangkan penulis dan filsuf, Wael al-Gassim, memilih berempati pada Khulood. Dia mengaku terkejut melihat rentetan tweet marah dan menakutkan setelah aksi gadis itu.

”Saya pikir dia telah mengebom atau membunuh seseorang, ceritanya ternyata tentang roknya, yang tidak mereka sukai, saya bertanya-tanya bagaimana 'Vision 2030' bisa sukses jika dia ditangkap,” kata al-Gassin, mengacu pada program reformasi yang diluncurkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0738 seconds (0.1#10.140)