Bos Hizbullah Ledek Ancaman Israel: Selamat Datang dan Salam....

Senin, 15 Januari 2024 - 09:10 WIB
loading...
A A A
Jika Biden dan pemerintahannya berpikir bahwa dengan menyerang Yaman mereka dapat menghentikan warga Yaman, maka mereka bodoh, dan mentalitas arogan mereka membuat mereka bodoh.

Tindakan Amerika akan mengarah pada berlanjutnya penargetan kapal-kapal Israel dan kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan Palestina.

Agresi Amerika akan merugikan keamanan navigasi maritim di Laut Merah, yang akan berubah menjadi medan perang, dan ini merupakan kebodohan tersendiri.

Aliansinya adalah Amerika-Inggris, dan mereka melibatkan negara Arab, Bahrain. Di Sini, kita patut mengapresiasi sikap para ulama dan masyarakat Bahrain yang mengecam sikap pemerintahan Al Khalifa.

Respons Yaman ditentukan oleh Yaman, dan Biden serta pemerintahannya keliru dalam mengirimkan pesan ke Iran dan mengancamnya terkait Yaman.

Apa yang ada di antara orang-orang Yaman dan mereka yang menyerang mereka adalah “medan perang, siang dan malam”, dan Amerika akan menyadari kesalahan mereka.

Keseimbangan kebenaran ada di Yaman karena ada di Palestina, Al-Quds, dan mereka yang putus asa dan putus asa akan kecewa.

Apa yang diumumkan oleh Perlawanan Islam di Irak tentang menargetkan sebuah situs di Haifa dengan rudal jelajah adalah benar.

Pendudukan telah menekan serangan yang dihadapi di Haifa oleh Perlawanan Islam di Irak.

Besarnya penindasan musuh tercermin dalam penolakan mereka untuk menargetkan pangkalan Meron, yang menjadi sasaran perlawanan di Lebanon.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1272 seconds (0.1#10.140)